GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mengalami ketindihan?
Ketindihan adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kondisi tidur yang terbangun tiba-tiba, tapi bagian tubuh enggak bisa digerakkan seperti ditindih.
Kondisi tersebut seringkali dikaitkan dengan makhluk halus. Yap! Makhluk halus disebut-sebut menjadi penyebab dari ketindihan.
Soalnya, biasanya ketindihan disertai dengan halusinasi aneh seperti muncul sosok menyeramkan.
Nah, sebenarnya fenomena tersebut rupanya dapat dijelaskan secara medis, lo.
Lalu, apa sebenarnya ketindihan itu? Apa penyebabnya?
Fenomena Ketindihan
Fenomena ketindihan di dunia medis dapat dijelaskan sebagai sleep paralysis atau kelumpuhan tidur.
Ketindihan yang terjadi pada saat tertidur dapat disebut sebagai hipnagogik atau predormital.
Nah, kalau terjadi pada saat bangun disebut sebagai hipnopompik atau postdormital.
Penyebab Ketindihan
Berdasarkan Medical News Today, ada beberapa fase tidur yang harus kita ketahui.
Pada dasarnya fase tidur bisa dibagi ke dalam empat fase, yaitu tahapan tidur paling ringan (setengah sadar), tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam, dan rapid eye movement (REM).
Nah, fase tidur inilah yang bisa menjadi dasar dari proses terjadinya ketindihan atau kelumpuhan tidur, Kids.
Pertama, seseorang dari keadaan sadar atau ketika hendak tidur akan beralih ke fase tidur paling ringan, tapi kemudian tiba-tiba langsung melompat ke fase REM (mimpi).
Baca Juga: Sering Tiba-Tiba Terbangun di Malam Hari? Ini Tips Agar Mudah Terlelap Kembali
Pada proses tersebut, dua tahap tidur terlewati, yakni tahap tidur lebih dalam dan tidur paling dalam.
Akibatnya, gelombang otak enggak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya karena kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur.
Kedua, otak mendadak terbangun dari tahap REM sedangkan tubuh masih dalam keadaan tidur paling dalam.
Seseorang bisa merasa sangat sadar, tapi tubuh enggak bisa bergerak atau digerakkan, Kids.
Otak yang tiba-tiba sadar pun bisa mengalami halusinasi, bisa jadi yang muncul berupa bayangan menyeramkan di sekiar tempat tidur.
Selain itu, bayangan yang muncul juga bisa berupa cekikan di leher, tekanan pada dada, dan sosok menyeramkan yang menduduki tubuh, sehingga kita menjadi sulit untuk bernapas.
Ketiga, seseorang akan merasa panik dan ketakutan akibat adanya halusinasi tersebut, Kids.
Baca Juga: Sederet Penyebab Sering Bangun Kesiangan, Ada yang Biasa Kamu Lakukan?
Namun, tubuh yang masih dalam keadaan tidur paling dalam baru sebagian yang mengalami kesadaran.
Bagian tubuh atas yang bisa mengalami kesadaran adalah mata dan telinga. Sedangkan tubuh bagian bawah terasa sulit buat digerakan.
Nah, sebenarnya otak manusia masih terjaga, tapi karena anggota tubuh sedang tidur maka otak hanya dapat membuat indera tertentu terjaga, Kids.
Contohnya mata yang masih bisa melirik dan telinga yang bisa menderngar.
Keempat, setelah beberapa menit terjadi kombinasi proses halusinasi dan tubuh enggak bisa digerakkan, biasanya akan ada sedikit rasa dingin yang menjalar.
Rasa dingin tersebut menjalari tubuh dari ujung kaki dan menyebar ke seluruh tubuh.
Kemudian perlahan ujung kaki atau tangan bisa digerakkan kembali dan halusinasi akan menghilang, Kids.
Baca Juga: Jika Terbangun di Malam Hari Sebaiknya Hindari Melihat Jam, Ini Alasannya
Jadi, Apa Itu Ketindihan?
Secara sederhana, ketindihan bisa terjadi karena seseorang bangun di tengah fase REM dalam kondisi tidur.
Nah, pada kondisi ketindihan, transisi tubuh ke atau dari tidur REM enggak singkron dengan otak, Kids.
Ketika bangun, otak sebenarnya sudah sadar tapi badan belum. Kondisi itulaj yang kemudian menyebabkan badan terasa lumpuh sebagian.
Ketindihan bisa terjadi pada segala usia, Kids. Namun, untuk kondisi yang pertama mungkin terjadi pada saat-saat remaja.
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang bisa memicu kelumpuhan tidur di antaranya adalah:
- kurang tidur
- jadwal tidur yang berubah-ubah atau enggak jelas
- kondisi mental seperti stres atau gangguan bipolar
- posisi tidur telentang
- penggunaan obat-obatan tertentu
Cara Menghindari Ketindihan
Berdasarkan laman WebMD, kebanyakan orang enggak memerlukan pengobatan untuk ketindihan.
Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah ketindihan. Di antaranya adalah dengan memperbaiki kebiasaan tidur, yakni tidur 6-8 jam setiap malam.
Bisa juga dengan mengobati masalah kesehatan mental yang bisa menyebabkan ketindihan dan gangguan tidur lainnya.
Selain itu, olahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan bergizi juga penting untuk dilakukan.
Jika terus mengalami ketindihan sehingga tidur menjadi enggak nyenyak, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Manfaat Mengangkat Kaki Sebelum Tidur yang Sebaiknya Kamu Ketahui, Salah Satunya Bikin Rileks
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar