GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa bahayanya jika kamu enggak suka makan buah?
Bahaya bagimu yang enggak suka makan buah akan lambat laun berdampak pada kesehatan tubuhmu, lo.
Untuk menghindari bahaya dari kebiasaan enggak suka makan buah ini, kamu perlu mengetahui apa saja dampak kebiasaan ini pada kesehatan tubuh.
Konsumsi buah-buahan adalah salah satu pola makan sehat yang perlu dijaga tetap berimbang setiap harinya.
Tak hanya kaya serat, buah-buahan yang kamu konsumsi juga mengandung berbagai nutrisi seperti vitamin dan mineral yang baik untuk menjaga kesehatan pencernaanmu.
Kini semakin banyak jenis makanan instan yang bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering.
Pola makan yang enggak sehat ini bisa memicu munculnya penyakit degeneratif, misalnya diabetes melitus, tekanan darah tinggi, jantung koroner, stroke, obesitas, hingga kanker.
Serat nabati dari buah-buahan yang kamu konsumsi inilah yang bisa membantu melawan berbagai paparan radikal bebas dan peradangan yang terjadi dalam tubuh.
Senyawa antioksidan dalam buah bisa mengubah sel-sel tubuh untuk meningkatkan pengamanan dalam melawan radikal bebas dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
Berikut adalah beberapa bahaya yang bisa muncul jika kamu enggak suka makan buah, di antaranya:
Bahaya Enggak Suka Makan Buah
Baca Juga: Jaga Imunitas dan Cegah Kanker, Cukup Rutin Makan Buah Kaya Kandungan Air Ini
1. Mudah Terserang Penyakit
Kekurangan asupan vitamin yang bisa diperoleh dari buah-buahan akan membuat seseorang jadi gampang sakit karena daya tahan tubuh yang menurun.
Kandungan berbagai jenis vitamin dan mineral seperti vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, seng, besi, magnesium, dan potassium bisa menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Kekurangan asupan vitamin C, betakaroten, hingga zinc bisa membuat tubuh jadi mudah terserang penyakit flu.
Untuk mengatasi flu kamu disarankan untuk mengonsumsi banyak buah jeruk, jambu biji, dan pepaya, ya, Kids.
2. Gangguan Pencernaan
Jika seseorang jarang makan buah-buahan maka bisa menyebabkan tubuhnya jadi kekurangan asam folat dan betakaroten.
Gangguan kesehatan pencernaan dalam tubuh bisa diatasi dengan rajin-rajin mengonsumsi berbagai asupan buah-buahan seperti apel, pepaya, buah nega dan lain sebagainya.
Selain itu, bagi orang yang kurang suka makan buah bisa menyebabkan kesehatan pencernaan jadi terganggu sehingga proses ekskresi jadi terhambat (sembelit).
3. Mudah stres atau Depresi
Kekurangan asupan buah dalam menu konsumsi sehari-hari bisa menyebabkan seseorang mudah mengalami stres atau depresi.
Baca Juga: Tingkatkan Imunitas, Inilah Buah-buahan Tinggi Kandungan Vitamin D
Kekurangan vitamin B kompleks, vitamin C, zat besi, dan magnesium dalam tubuh bisa diatasi dengan mengonsumsi rutin buah anggur atau buah melon.
4. Mengancam Kesehatan Tulang dan Sendi
Kekurangan vitamin D dan kalsium bisa jadi penyebab utama seseorang mengalami osteoporosis atau pengeroposan tulang.
Rutin konsumsi buah apel dan pir disebut baik untuk membantu mengatasi dan mencegah kondisi penurunan kesehatan tulang ini.
Selain itu, kesehatan sendi juga bisa terganggu jika tubuh kekurangan vitamin B3, vitamin C, kalsium, dan selenium.
5. Memengaruhi Kesehatan Kulit
Jarang konsumsi buah-buahan bisa menyebabkan kulit jadi terlihat kusam, hal ini disebabkan karena kekurangan vitamin B2, C, E, betakaroten, dan potasium.
Kondisi ini bisa diatasi dengan rutin mengonsumsi buah jeruk dan buah jambu biji.
Selain itu, kekurangan vitamin B2, C, E, selenium, silikon, dan potassium bisa menyebabkan efek penuaan dini pada kulit.
Beberapa buah yang bisa dikonsumsi untuk menjaga kulit tetap kenyal dan lembut seperti pir dan pepaya.
Itulah tadi lima bahaya yang bisa dirasakan tubuh jika kamu enggak suka makan buah.
Buah adalah asupan yang kaya nutrisi baik untuk kesehatan, jadi jika kamu enggak mau gampang sakit rajin-rajin makan buah, ya, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Halodoc.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar