GridKids.id - Umat Islam yang sudah menjalani ibadah puasa sebulan penuh pasti menantikan hari raya Idul Fitri atau Hari Lebaran.
Kini masyarakat Indonesia diperbolehkan mudik oleh pemerintah setelah dua tahun sebelumnya bergulat dengan lonjakan kasus pandemi COVID-19.
Idul Fitri di Indonesia juga sering disebut masyarakat dengan istilah hari lebaran.
Namun, darimanakah awalnya istilah lebaran digunakan untuk menyebut hari raya Idul Fitri? Yuk, simak uraian penjelasan lengkapnya di bawah ini, Kids.
Penggunaan Istilah Lebaran di Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lebaran adalah hari raya umat Islam yang jatuh setiap tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Menurut ahli bahasa, Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP UI, Bapak Ibnu Hamad, kata lebaran berasal dari kata lebar yang berarti luas.
Istilah lebaran merupakan metafora sikap mengikhlaskan, lapang dada yang menjadi tujuan dari perayaan Idul Fitri dengan hati yang lebih ringan untuk saling memaafkan kesalahan dan memulai awal yang baru.
Lalu, seperti apa sih asal-mula istilah lebaran yang digunakan untuk menyebut perayaan Idul Fitri di Indonesia? Simak sama-sama penjelasannya di bawah ini, ya.
Baca Juga: Sejarah Kue Kering yang Selalu Ada Saat Hari Raya Besar
Asal-Mula Istilah Lebaran
Istilah lebaran punya beberapa versi asal-usul, salah satunya adalah berasal dari tradisi masyarakat Hindu nusantara.
Hal tersebut terdapat dalam artikel karya seorang budayawan, MA Salmun, yang dimuat dalam majalah Sunda pada 1954.
Dalam artikel itu dijelaskan bahwa istilah lebaran punya arti selesai, usai, atau habis, yang berkaitan dengan ibadah puasa Ramadan.
Istilah lebaran awalnya diperkenalkan oleh para Wali supaya umat Hindu nusantara bisa mengenal atau memeluk Islam tanpa merasa asing dengan agama baru yang mereka anut.
Selain itu, menurut Bapak Zamzani, seorang ahli bahasa dari Universitas Negeri Yogyakarta, istilah lebaran berasal dari bahasa Jawa yang berarti selesai.
Lebar yang berarti selesai atau usai biasa digunakan oleh orang Jawa untuk menggambarkan waktu atau masa yang sudah selesai.
Misalnya lebar udan (setelah hujan), lebar mangan (setelah makan), lebar minggu (setelah minggu), dan lebar dzuhur (setelah dzuhur).
Pusat bahasa memastikan bahwa lebaran berasal dari suku kata le+ba+ran yang bukan merupakan kata serapan bahasa asing melainkan berasal dari bahasa lokal yang digunakan untuk menyebut perayaan hari besar umat Islam di Indonesia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar