Sejarah Croissant
Croissant disebut terinspirasi dari roti khas Austria yang bentuknya mirip dengan bulan sabit yang terbuat dari mentega lalu ditaburi gula halus dan kacang almond di atasnya.
Kipferl dibuat pada abad-17 disebut sebagai bentuk perayaan untuk kemenangan pasukan perang kekaisaran Austria terhadap pasukan Ottoman Turki yang memperebutkan Kota Wina, Austria.
Kipferl dibawa oleh seorang mantan tentara Austria yaitu August Zang yang akhirnya membuka toko roti Viennese Bakery (Boulangerie Viennoise) di Paris, Prancis pada 1839.
Baca Juga: Mengenal Croffle, Kuliner Pastry Kekinian Gabungan Croissant dan Waffle
Zang ketika itu berusaha mengembangkan inovasi berbagai jenis roti dan pastry khas Wina dan mengenalkan jenis pastry dengan adonan flaky berbentuk bulan sabit yang kini dikenal dengan croissant.
Kepopuleran croissant juga didorong dengan kegemaran Ratu Marie Antoinette yang selalu ingin menyantap roti Kipferl untuk mengobati rasa rindu pada kampung halamannya di Austria.
Seiring perkembangannya, Kipferl dibuat dari adonan pastry renyah khas Prancis, dan enggak lagi menyerupai roti padat manis seperti versi aslinya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar