GridKids.id - Kids, supaya makanan bisa disimpan dan bertahan lama, manusia mengembangkan teknologi pengawetan makanan.
Pengawet makanan adalah salah satu zat tambahan pangan yang berguna untuk mencegah makanan supaya enggak cepat busuk.
Dalam industri makanan dan minuman lazim ditemukan bahan pengawet buatan dalam makanan atau minuman kemasan.
Proses pengawetan bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa bahan-bahan alami yang ada di rumah.
Baca Juga: 4 Khasiat Kesehatan Rempah Andaliman, Salah Satunya Atasi Nyeri Sendi
Bahan pengawet makanan alami ini bisa membantu mencegah pembusukan makanan yang disebabkan oleh mikroba, seperti jamur, ragi, dan bakteri.
Selanjutnya akan diuraikan tentang bahan-bahan pengawet yang bisa membantu mengawetkan makanan secara alami, antara lain:
1. Gula
Gula memiliki sifat osmosis yang bisa membantu mengurangi kadar air dalam makanan.
Hal ini akan membantu membatasi pertumbuhan mikroba dan menjaga kesegaran makanan.
Gula umumnya hanya bekerja efektif untuk mengawetkan makanan dalam kondisi yang kedap air, misalnya pengawetan dalam wadah tertutup rapat.
Pengawetan dengan gula di wadah yang terbuka bisa menarik kelembapan di lingkungan sekitarnya sehinggga malah memicu pertumbuhan mikroba pada makanan.
Baca Juga: Aman untuk Gula Darah, Inilah 5 Rempah-Rempah yang Bisa Jadi Pengganti Gula
Contoh penggunaan gula untuk mengawetkan manakan secara alami bisa dilihat pada manisan buah.
Manisan buah yang basah disimpan dalam toples berisi sirup gula dan ditutup rapat.
Sedangkan manisan kering dibuat dengan cara memasaknya dengan gula sampai gulanya mengkristal dan tekstur buah mengeras.
2. Garam
Garam dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan, seperti asinan, telur asin, dan ikan asin.
Garam mengandung sifat osmosis seperti gula, yang bisa menghambat pertumbuhan mikroba dengan menarik molekul air dalam makanan.
Garam akan membantu mengurangi kadar air pada makanan dan mencegahnya mengalami kebusukan.
Namun, garam hanya bisa mencegah pembusukan makanan yang disebabkan oleh bakteri Clostridium perfringens dan Clostridium botulinum.
Penggunaan garam berlebihan bisa merusak makanan dan membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Baca Juga: 5 Jenis Garam yang Perlu Diketahui, Manakah yang Lebih Sehat bagi Tubuh? Begini Penjelasannya
3. Cuka
Cuka adalah produk fermentasi gula, di dalamnya terkandung Asam asetat yang bisa mengawetkan makanan secara alami.
Kandungan Asam asetat bisa menurunkan keasaman (pH) sehingga membantu pembusukan makanan.
Menambahkan cuka dalam bahan makanan, misalnya pada acar, bisa membantu menjaga kesegaran dan meningkatkan cita rasanya.
4. Cabai
Sifat antibakteri pada cabai terbukti efektif menekan pertumbuhan bakteri, seperti Vibrio cholerae, Staphylococcus aereus, dan Salmonella typhimurium.
Pengujian lebih lanjut menemukan fakta bahwa kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, dan sterol pada cabai mengandung sifat antimikroba yang bisa membantu mengawetkan makanan lebih lama.
5. Bawang Putih
Sama seperti cabai, bawang putih juga mengandung senyawa antimikroba yang bisa membantu melawan pertumbuhan bakteri pada makanan.
Dilansir dari hellosehat.com, sebuah penelitian dari Kansas Academy of Science menguji pertumbuhan bakteri Salmonella dan E.coli pada ayam.
Baca Juga: Berkurang Nutrisinya Jika Dimasak, Inilah 5 Makanan yang Baik Dikonsumsi Mentah
Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih pada daging ayam terbukti bisa membantu melawan pertumbuhan bakteri selama ayam disimpan dalam lemari es.
Itulah lima bahan pengawet yang bisa membantu mengawetkan makanan secara alami.
Kandungan antibakteri dan antimikroba yang terdapat di dalam bahan-bahan ini berguna untuk melindungi makanan dari serangan bakteri dan pembusukan.
Baca Juga: Tahan Hingga Berbulan-Bulan, Ini Tips Simpan Sayuran dengan Benar agar Enggak Mudah Busuk
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | hellosehat.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar