Kolesterol dalam makanan mungkin tak langsung meningkatkan kolesterol darah.
Namun, kalau pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, hal ini bisa memengaruhi kadar kolesterol darah.
Satu analisis sudha mengamati 40 studi prospektif tentang asupan kolesterol dalam makanan dan risiko kesehatan.
Hasilnya, kolesterol dalam makanan enggak berhubungan secara signifikan dengan penyakit jantung atau stroke pada orang dewasa yang sehat.
Namun, tinjauan lain menemukan kalau asupan yang kolesterol meningkat akan meningkat risiko penyakit kardiovaskular sampai berakibat fatal.
Makanan rendah lemak jenuh sangat terkait dengan kesehatan jantung yang baik.
Kalau asupan makanan yang tinggi lemak jenuh dikurangi, asupan kolesterol juga menurun.
Dalam beberapa kasus, para ahli menyarankan agar lebih berhati-hati.
Disarankan orang dengan kolesterol tinggi perlu membatasi makanan yang mengandung kolesterol tinggi, terutama kalau ada diabetes atau peningkatan risiko gagal jantung.
Ditambah lagi, tampaknya ada subkelompok individu, sekitar 1 dari 4 orang, yang sensitif terhadap kolesterol dalam makanan.
Bagi kelompok ini, mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kolesterol total.
Baca Juga: Sering Tak Disadari, Ini 4 Tanda Koleserol Tinggi yang Harus Diwaspadai
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar