GridKids.id - Ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat puasa, lo.
Kali ini, GridKids akan memberikan 10 jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat puasa.
Sebab kalau dikonsumsi, bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Masalah kesahatan ini mulai dari mual, sakit perut, sampai penyakit yang lebih serius.
Saat puasa, kita menahan lapar dari sahur sampai waktu berbuka, yaitu berkumandangnya azan Magrib.
Tentunya, banyak penyesuaian yang terjadi pada tubuh.
Oleh karena itu, kita pun harus memerhatikan asupan sahur dan berbuka saat puasa.
Jangan sampai, saat puasa kita malah jadi sakit. Sebab, puasa yang benar justru bisa baik untuk kesehatan tubuh.
Lalu, apa saja makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat puasa?
Sebaiknya, jangan mengonsumsi makanan pedas saat sahur atau berbuka puasa, ya.
Makanan pedas bisa memicu rasa mulas dan sakit perut, terutama saat perut sedang kosong.
Baca Juga: Bacaan Doa Puasa Ramadan Lengkap dari Niat sampai Berbuka
Selain itu, senyawa capsaicin dalam cabai bisa mengiritasi dinding lambung.
Makanan dan minuman manis yang berlebihan mengandung gula jauh lebih tinggi dari asupan gula harian yang direkomendasikan.
Hal ini berisiko menimbulkan gangguan kesehatan selama puasa.
Di antaranya berat badan bertambah, tumbuh lelah dan lemas, dan perut kembung karena kelebihan gula yang sulit dicerna tubuh.
Tak cuma makanan pedas dan manis, ternyata kita juga tak disarankan mengonsumsi makanan yang terlalu asin.
Mengonsumsi makanan asin bisa membuat kita merasa haus berlebih saat puasa.
Selain itu, terlalu banyak makanan asin juga bisa membahayakan kesehatan, seperti memicu hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan mengganggu fungsi ginjal.
Makanan yang mengandung gas bisa memicu peningkatan asam lambung, Kids.
Hal ini bisa menyebabkan kita sakit maag, perut kembung, mual, perih, dan juga nyeri.
Makanan yang mengandung gas antara lain nangka, kol, durian, dan kedondong.
Makanan kaya serat memang baik untuk kesehatan, tapi sebaiknya kurangi saat puasa.
Baca Juga: 7 Mitos tentang Puasa dan Fakta Sebenarnya, Masih Sering Dipercaya
Sebab, makanan tinggi serat bisa menyebabkan penumpukan gas di usus dan perut kembung.
Makanan ini contohnya seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
Makanan karbohidrat olahan tinggi indeks glikemik. Hal ini bisa menyebabkan kadar gula darah melonjak dengan cepat setelah makan.
Karbohidrat olahan banyak ditemukan di makanan yang mengandung gula dan tepung.
Contohnya roti, donat, mi instan, pasta, sereal, kue kering, dan makanan ringan lainnya.
Selain itu, makanan karbohidrat olahan bisa menyebabkan rasa lapar dan kurang berenergi.
Sebuah penelitian dari Journal of Epidemiology and Community Health menyebutkan kalau makanan kemasan menganudung bahan berbahaya.
Bahan ini bisa larut dalam makanan dan masuk ke tubuh.
Hal ini akan menyebabkan penumpukan bahan kimia dalam tubuh dan bisa menggangu hormon yang membahayakan kesehatan.
Langsung mengonsumsi makanan berat saat perut kosong bisa menyebabkan gangguan pada pencernaan, lo.
Gejala yang ditimbulkan seperti kembung, begah, dan sakit.
Baca Juga: 4 Minuman yang Baik untuk Mengatasi Asam Lambung Saat Bulan Puasa
Selain itu, makan berlebih saat buka puasa juga bisa menyebabkan mual sampai muntah.
Kandungan minyak dalam makanan gorengan membuatnya sulit dicerna oleh tubuh.
Enggak cuma itu, makanan berminyak seperti gorengan juga bisa memengaruhi kerja usus dan meningkatkan produksi gas di dalam perut.
Hal ini menyebabkan perut juga terkadang menjadi sakit dan terjadi diare.
Buah yang asam seperti jeruk sebaiknya enggak dikonsumsi saat puasa, ya.
Memakan buah yang asam saat perut kosong bisa meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan ketidaknyamanan di perut dan dada (heartburn).
Nah, itulah beberapa jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat puasa.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar