GridKids.id - Seluruh umat muslim di dunia kini tengah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan full.
Agar tubuh tetap bugar dan enggak lemas, pasti kita akan sahur terlebih dahulu.
Ini karena kita enggak akan makan dan minum selama kurang lebih 13 - 14 jam. Nah, biasanya kamu sahur jam berapa , Kids?
Sebenarnya enggak ada waktu pasti mulainya waktu sahur. Kita bisa makan sahur kapan saja, tapi harus berhenti saat imsak.
Namun, ternyata ada anjuran waktu santap sahur yang menyehatkan untuk tubuh kita, lo.
Kapan waktu yang tepat untuk sahur? Yuk, cari tahu di sini!
Waktu Sahur yang Menyehatkan
Waktu sahur yang baik dari sudut pandang kesehatan adalah sekitar 40 sampai 50 menit menjelang Subuh.
Dilansir dari Times of India oleh Kompas.com, jeda waktu hampir satu jam itu cukup digunakan untuk bangun tidur, menyiapkan diri, menyiapkan santapan sahur, hingga makan dan minum tanpa terburu-buru.
Baca Juga: 7 Manfaat Konsumsi Jeruk Nipis,Buah yang Banyak Dicari Selama Bulan Ramadan
Jarak waktu itu juga membuat waktu berpuasa dari terakhir santap sahur enggak terlalu panjang, ketika dibandingkan kita sahur di tengah malam atau menjelang tidur.
Dengan waktu puasa yang lebih panjang, kita jadi rentan lemas, sakit kepala, dan merasakan gejala dehidrasi lainnya.
Di sisi lain, sahur yang terlalu dekat dengan waktu imsak atau azan Subuh juga enggak disarankan.
karena hal ini akan membuat kita makan terburu-buru dan bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
Agar bisa bangun sahur tepat waktu, persiapan tubuh agar tidur cukup dan enggak terlalu larut malam.
Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur
1. Makanan Asin
Tahukah kamu? Ternyata makanan asin dapat menstimulasi rasa haus, lo.
Kamu pasti enggak ingin merasa haus sepanjang hari karena makanan asin yang kita konsumsi saat makan sahur, kan?
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Berbuka untuk Wilayah Surabaya, Jumat 9 April 2022
Makanan yang sebaiknya kamu hindari saat sahur untuk menghindari haus adalah telur asin, ikan asin, mi instan, dan lain-lain.
Makanan tersebut memiliki kadar garam tinggi sehingga dapat menyebabkan kita merasa haus.
2. Karbohidrat Sederhana
Tubuh kita membutuhkan bahan bakar yang cukup saat sahur untuk berpuasa. Maka itu, kita disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks.
Jika kita mengonsumsi karbohidrat sederhana, kita akan merasa lebih cepat kenyang tetapi setelah itu kita akan cepat merasa lapar lagi.
Hal ini dikarenakan kerja dari karbohidrat sederhana merupakan kebalikan dari karbohidrat kompleks.
Energi yang dihasilkan dari karbohidrat kompleks langsung dilepaskan ke tubuh sehingga enggak akan bertahan lama untuk membantu kita tetap merasa kenyang selama berpuasa.
Contoh karbohidrat sederhana adalah gula pasir, produk susu dan olahannya, minuman bersoda, permen, kue, dan sejenisnya.
Eits, bukan berarti kita enggak boleh mengonsumsi karbohidrat sederhana, lo. Kita bisa mengimbanginya dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks untuk menambah energi kita selama puasa.
Baca Juga: Bisa Bikin Tubuh Kehilangan Cairan, Ini 4 Minuman yang Harus Dihindari saat Sahur
3. Makanan Pedas
Sama seperti makanan asin, makanan pedas dapat memicu rasa haus terus menerus.
Selain itu, bagi kamu yang menderita maag disarankan untuk menghindari makanan pedas karena dapat memicu meningkatnya asam lambung.
Meningkatnya asam lambung berpotensi menyebabkan nyeri di perut bagian atas. Bagi sebagian orang, makanan pedas bisa memicu sakit perut juga, lo.
4. Makanan yang Tinggi Lemak
Makanan yang tinggi kandungan lemaknya bekerja dengan dua cara.
Cara pertama, makanan tinggi lemak dapat menghambat dan memperlambat proses pengosongan perut sehingga menimbulkan gejala sembelit.
Cara kedua, makanan tinggi lemak dapat mempercepat kerja sistem pencernaan sehingga menimbulkan diare.
Efek dari makanan tinggi lemak ini bergantung pada tipe lemak apa yang kita konsumsi dan kecenderungan tubuh kita bereaksi terhadap makanan berlemak tinggi.
Baca Juga: Tiba-Tiba Langsung Parah, Ini Gejala Liver yang Jarang Disadari oleh Pengidapnya
Pada saat sahur sebaiknya kita mengurangi jenis makanan tinggi lemak agar terhindar dari konstipasi ataupun diare selama berpuasa.
Sebagai gantinya, kita bisa mengonsumsi jenis makanan yang sama tetapi dengan cara pengolahan yang berbeda. Misalnya mengganti menu ayam goreng menjadi ayam panggang.
(Penulis: Mahardini Nur Afifah, Sarah Nafisah)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar