Find Us On Social Media :

7 Makanan Indonesia Hasil Akulturasi Budaya, dari Bakso sampai Martabak

Bakso adalah salah satu kuliner merakyat di Indonesia. Ternyata meski sangat familiar, bakso adalah makanan hasil akulturasi budaya, lo.

GridKids.id - Indonesia dikenal dengan kekayaan kuliner lezatnya.

Tak hanya disukai dan jadi kebanggaan orang Indonesia, banyak orang luar yang menyukai dan sangat senang menjajali cita rasanya yang kaya rempah dan lezat.

Makanan favorit banyak orang Indonesia juga biasanya banyak dicari oleh wisatawan atau turis asing.

Mari sebutkan satu persatu namanya, ada nasi goreng, sate, bakso, soto, nasi padang, dan masih banyak lagi.

Nah, kali ini kamu akan GridKids ajak melihat beberapa jenis makanan Indonesia yang sebenarnya lahir dari proses akulturasi budaya.

Sebelum membahas ke satu persatu jenisnya, bahas dulu pengertian akulturasi, ya, Kids.

Akulturasi adalah penggabungan dua atau lebih budaya tanpa menghilangkan budaya aslinya.

Indonesia punya kawasan geografis yang strategis dan hal ini sudah terjadi sejak dulu.

Enggak heran hal ini bisa membuat interaksi antara bangsa Indonesia dengan bangsa asing sering terjadi, Kids.

Dari interaksi ini lahirlah berbagai kebudayaan akulturasi, salah satunya kuliner yang kini digemari oleh masyarakat di berbagai daerah Indonesia.

Yuk, simak sama-sama berbagai kuliner Indonesia hasil akulturasi berikut ini.

Baca Juga: 7 Macam Kuliner Khas Daerah di Indonesia yang Muncul di Bulan Ramadan

Kuliner Indonesia Hasil Akulturasi

1. Bakso

Bakso sebenarnya berasal dari kuliner Tionghoa, lo, Kids.

Diceritakan kalau awalnya bakso diciptakan oleh seorang anak untuk sang ibu yang sedang sakit.

Daging ditumbuk lalu dibentuk jadi bola-bola sehingga lebih mudah dimakan oleh ibu yang sedang sakit.

Nama bakso berasal dari bahasa Tionghoa yaitu bak yang artinya daging dan so yang berarti makanan.

Resep aslinya menggunakan daging babi, namun setelah dibawa dan diperkenalkan ke Indonesia diolah dari daging sapi, Kids.

2. Soto Betawi

Soto betawi adalah salah satu contoh makanan Indonesia yang mendapat pengaruh kuliner India.

Penggunaan ghee atau minyak samin pada soto inilah yang membuat soto Betawi jadi khas dan tambah lezat.

Selain pengaruh kuliner India, sajian soto sendiri sebenarnya juga merupakan kuliner yang mendapat pengaruh budaya kuliner Tionghoa.

Baca Juga: Makanan Sejuta Umat, Begini Sejarah Sajian Bakso yang Populer di Indonesia

Yap, soto atau cau do dulunya adalah makanan yang diperkenalkan oleh pendatang dari China dan dijajakan dengan pikulan dengan harga yang murah.

Seiring perkembangan waktu, soto dimodifikasi dan jadi salah satu comfort food yang menunjukkan ciri khas dari daerah-daerah di Indonesia. Unik, ya?

3. Semur

Semur adalah salah satu jenis makanan yang umum dimasak di rumah-rumah orang Indonesia.

Tapi, tahukah kamu kalau makanan ini sebenarnya lahir dari akulturasi budaya kuliner Indonesia-Belanda?

Yap, semur atau smoor adalah makanan yang direbus dengan tomat dan bawang dalam waktu lama dalam api kecil.

Di Indonesia semur ditambah berbagai rempah-rempah seperti pala, cengkeh, juga kayu manis sehingga makin lezat dan harum.

4. Bakwan

Sama halnya seperti bakso, bakwan adalah salah satu jenis makanan Indonesia yang lahir dari akulturasi budaya Indonesia-China.

Nama bakwan berasal dari bahasa Cina yaitu bak yang berarti daging, dan wan berarti bola.

Jadi, bakwan sesuai resep aslinya dibuat menggunakan daging yang dibentuk bola-bola lalu digoreng.

Baca Juga: Sejarah Bakwan, Sajian Favorit Hasil Pengaruh Kebudayaan Tionghoa

Di Indonesia, dagingnya diganti jadi sayur-mayur yang mudah ditemukan di sekitar seperti kubis, wortel, taoge, daun bawang, dan lain sebagainya.

5. Perkedel

Tak hanya semur, perkedel juga termasuk makanan Indonesia yang jadi hasil akulturasi budaya kuliner Indonesia-Belanda.

Perkedel di tempat aslinya dinamai frikadel, sebuah makanan dari daging cincang halus yang digoreng.

Di Indonesia, perkedel dibuat dari kentang yang dihaluskan, dibumbui, lalu digoreng.

Umumnya perkedel bisa dikonsumsi sebagai makanan pelengkap, namun rasanya cukup enak juga sebagai lauk teman makan nasi.

6. Selat Solo

Selat Solo yang jadi salah satu kuliner andalan Solo adalah makanan hasil akulturasi budaya kuliner Indonesia dan Belanda, lo.

Yap, nama selat sebenarnya berasal dari nama slachtje yang artinya salad dan biefstuk yang berarti bistik.

Untuk memudahkan penyebutan namanya disebut dengan selat, Kids.

Kuliner ini cukup unik karena memadukan rempah-rempah khas Jawa dan kecap manis dengan tambahan saus ala Barat seperti kecap inggris (worchestershire sauce) dan mayones.

Baca Juga: 6 Makanan Khas Solo yang Cocok Disantap untuk Berbuka Puasa, Apa Saja?

7. Martabak Telur

Martabak telur adalah makanan yang melambangkan kebersamaan keluarga.

Porsinya yang ditata menjadi beberapa potongan cocok sekali dinikmati jadi camilan bersama keluarga tersayang di rumah.

Martabak juga merupakan hasil akulturasi budaya kuliner Indonesia dan India, Kids.

Kuliner ini dimodifikasi jadi cocok untuk selera orang lokal dengan menambahkan irisan daun bawang dalam jumlah banyak, telur bebek, dan cincangan daging berbumbu.

Paling cocok disantap dengan acar timun dan cabai untuk menghilangkan sensasi berminyak setelah memakannya.

Nah, Kids, itulah tadi beberapa contoh kuliner Indonesia yang ternyata hasil akulturasi budaya dengan budaya kuliner bangsa lain. Menarik sekali ya?

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.