Find Us On Social Media :

Gejala yang Muncul pada Tubuh Jika Kelebihan Vitamin, Apa Saja?

Hipervitaminosis atau kelebihan vitamin malah bisa menyebabkan tubuh mengalami keracunan.

GridKids.id - Konsumsi vitamin selama masa pandemi menjadi sebuah rutinitas yang enggak bisa dilepaskan dari keseharian masyarakat.

Bahkan banyak yang membeli persediaan vitamin sebagai tindakan pencegahan supaya tubuh bisa memiliki ketahanan atau imunitas yang baik.

Namun, tahukah kamu kalau mengonsumsi vitamin harusnya sesuai dosis kecil saja?

Terlalu banyak mendapat asupan vitamin bisa menyebabkan efek negatif bagi kesehatan atau biasa disebut dengan hipervitaminosis.

Baca Juga: Dampak Buruk Konsumsi Vitamin Berlebihan pada Tubuh, Salah Satunya Kehilangan Selera Makan

Kondisi ini merupakan penumpukan vitamin dengan dosis berlebih dalam tubuh yang menyebabkan seseorang mengalami keracunan.

Vitamin yang berpotensi menumpuk dalam tubuh adalah jenis vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K).

Empat vitamin tersebut cenderung akan bertahan lebih lama dalam tubuh daripada vitamin B dan C yang larut dalam air.

Berikut gejala hipervitaminosis berdasar jenis vitamin yang dikonsumsi, antara lain:

1. Hipervitaminosis A

Gejalanya bersifatnya akut dan terjadi untuk waktu yang singkat, dan banyak dialami oleh anak-anak.

Gejala ini mungkin muncul dalam beberapa jam atau hari setelah konsumsi suplemen vitamin dalam dosis yang tinggi.

Baca Juga: Bukannya Jadi Makin Sehat, Konsumsi Vitamin Berlebihan Justru Enggak Baik untuk Tubuh

Gejala yang muncul, yaitu mengantuk, emosi yang enggak stabil, sakit perut, mual dan muntah, dan meningkatnya tekanan pada otak.

Pada bayi dan anak-anak, kondisi hipervitaminosis bisa memunculkan tonjolan lunak pada bagian atas tengkorak bayi.

2. Hipervitaminosis D

Asupan berlebih vitamin D bisa berasal dari suplemen atau obat-obatan untuk penderita hipertensi dan jantung.

Tanda-tanda kelebihan vitamin D, yaitu kelelahan, hilang nafsu makan, menurunnya berat badan, rasa haus berlebih, sering buang air kecil, dehidrasi, sembelit, telinga berdenging, tekanan darah tinggi, pusing, mual dan muntah, dan linglung.

Untuk jangka panjang, kelebihan vitamin D dalam tubuh bisa menyebabkan kelebihan kalsium atau hiperkalsemia.

Kondisi ini bisa meningkatkan risiko pengeroposan tulang dan gangguan fungsi pada ginjal.

Baca Juga: Hati-Hati, Kelebihan Vitamin D Berdampak Bagi Kesehatan, Salah Satunya Memicu Tulang Keropos

3. Hipervitaminosis E

Konsumsi vitamin E yang berasal dari makanan biasanya enggak menimbulkan efek negatif apapun bagi tubuh.

Lain halnya jika seseorang overdosis suplemen vitamin E, hal tersebut bisa berisiko menyebabkan keracunan.

Vitamin E dalam jumlah besar bisa mengencerkan darah sehingga tubuh seseorang yang mengonsumsinya bisa mudah memar dan pendaharan.

Selain itu, juga bisa terlihat kelelahan, lesu, dan mengalami sakit kepala dan gangguan pencernaan.

4. Hipervitaminosis K

Tiga jenis vitamin K (K1, K2, K3) adalah vitamin alami yang terdapat pada makanan.

Sementara vitamin K3 atau menadione adalah vitamin sintetis yang berfungsi mencegah penumpukan kalsium dalam tubuh.

Baca Juga: Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin K dan Cara Mengatasinya

Konsumsi vitamin K1 dan K2 dalam jumlah besar enggak menimbulkan gejala keracunan.

Sebaliknya salah dosis vitamin K3 bisa membuat seseorang mengalami gejala hipervitaminosis yang ditandai dengan kelelahan dan penyakit kuning.

5. Hipervitaminosis B6

Asupan B6 dalam jumlah besar dari makanan enggak menimbulkan efek negatif bagi tubuhmu, karena tubuh mampu membuangnya keluar melalui urine.

Sama halnya dengan vitamin K, jika suplemen vitamin B6 salah dosis maka akan menimbulkan gejala hipervitaminosis dengan gejala seperti gangguan kendali otot, mual dan nyeri ulu hati, sensitif pada sinar matahari, mati rasa, muncul luka yang terasa nyeri di kulit, kulit mulai sulit merasakan nyeri dan perubahan suhu yang ekstrem.

Baca Juga: Efek Kekurangan Vitamin B untuk Kesehatan yang Enggak Boleh Disepelekan

Itulah tadi beberapa jenis hipervitaminosis karena konsumsi suplemen vitamin secara berlebihan.

Kamu bisa menghentikan konsumsi suplemen tertentu, jika dirasa mengalami gejala-gejala hipervitaminosis.

Vitamin sebagai zat gizi mikro dibutuhkan tubuh sebagai suplemen yang menunjang kesehatan tubuh, namun harus diingat dosisnya.

Asupan berlebihan malah bisa membahayakan kesehatan orang yang mengonsumsinya.

----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.