GridKids.id - Kids, apa kamu pernah terkena cedera atau terluka saat melakukan olahraga?
Nah, cedera akibat olahraga ini harus diatasi dengan cara yang benar dan enggak boleh sembarangan.
Kebanyakan orang akan langsung memijat daerah yang cedera. Eits, padahal hal itu justru berbahaya, lo!
Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada sistem otot dan rangka tubuh selama berolahraga.
Anak-anak sangat berisiko untuk jenis cedera ini, tapi orang dewasa juga bisa mengalaminya.
Seseorang akan berisiko lebih besar mengalami cedera olahraga kalau:
- Jarang olahraga sebelumnya
- Enggak melakukan pemanasan dengan benar sebelum berolahraga
- Bermain olahraga kontak
- Melakukan intensitas latihan yang terlalu berat
Lalu, apa yang harus kita lakukan kalau terkena cedera saat olahraga?
Baca Juga: Cukup Lakukan Jalan Kaki Selama 30 Menit, Inilah 4 Manfaat yang Bisa Kamu Dapatkan
Cara Mengatasi Cedera Olahraga yang Benar
Banyak orang sering kali langsung memijat bagian tubuh saat baru mengalami cedera olahraga.
Padahal tindakan itu kurang dianjurkan, Kids. Sebab, hal itu justru bisa memperparah luka yang dialami.
Saat bagian tubuh mengalami cedera, otot ligamen maupun tendon akan terluka. Nah, saat luka ini dipijat, bisa membuat kondisi trauma yang terjadi semakin parah.
Kondisi cedera olahraga itu juga kemudian bisa makin parah dan sulit disembuhkan.
Selain itu, saat terjadi cedera pada tubuh, siapa saja disarankan untuk segera menghentikan segala aktivitas.
Melansir laman resmi Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), tetap memaksa tubuh untuk berolahraga dan menahan rasa sakit saat mengalami cedera cuma akan memperparah kondisi cedera.
Pada tahapan ini, bagian tubuh yang mengalami cedera bisa mengalami inflamasi, yaitu terasa sakit, bengkak, berwarna kemerahan, dan terasa panas.
Gejala ini menggambarkan reaksi kimia di otot yaitu pemicuan terjadinya perbaikan di jaringan otot yang rusak.
Kalau tahap ini enggak ditangani dengan tepat, maka bisa menimbulkan kerusakan jaringan yang lebih parah, lo.
Penanganan cedera yang tepat adalah diawali dengan melakukan metode “RICE” yaitu Rest, Ice, Compression, and Elevation untuk membantu menghilangkan rasa sakit, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan.
Hmm... seperti apa, ya?
Penanganan Cedera dengan Metode RICE:
1. Rest
Rest artinya istirahat, Kids. Oleh karena itu, langkah pertama saat terjadi cedera adalah istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera.
2. Ice
Letakkan bungkusan es (ice pack) pada bagian tubuh yang mengalami cedera. Lakukan selama 20 menit, dan 4 sampai 8 kali sehari.
3. Compressing
Balut bagian tubuh yang mengalami cedera dan ditekan agar enggak terjadi pembengkakkan.
4. Elevation
Tinggikan posisi bagian tubuh yang mengalami cedera agar transportasi aliran darah kembali lancar.
Nah, kalau kondisi cedera ini enggak kunjung membaik setelah melakukan metode RICE, tenaga ahli biasanya akan melakukan beberapa tindakan lain sesuai dengan cedera yang dialami, termasuk terapi atau pijat.
Berkut ini beberapa tindakan lain yang bisa dilakukan:
Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Ini Olahraga Terbaik untuk Penderita Sakit Ginjal
1. Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (NSAIDs)
Obat anti inflamasi biasanya diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan bengkak, misalnya aspirin atau ibuprofen.
2. Imobilisasi
Imobilisasi adalah pengobatan umum pada cedera, yaitu dengan sling, splint dan gips untuk melindungi bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
3. Operasi
Pada kondisi teretentu, tenaga ahli harus melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki cedera. Operasi biasanya dilakukan pada kondisi cedera tendon robek, ligamen, dan fraktur (patah tulang).
4. Terapi
Contoh terapi yang biasa diberikan yaitu arus listrik ringan (electrostimulation), gelombang suara (ultrasound), dan pijat (massage).
Selanjutnya, pemulihan cedera masuk ke tahap poliferasi.
Tahap poliferasi adalah tahapan di mana jaringan otot yang rusak sudah berangsur hilang dan mulai tumbuh jaringan otot baru sedikit demi sedikit.
Pertumbuhan jaringan baru akan berlangsung sampai jaringan terbentuk dengan sempurna dan siap menggantikan jaringan sebelumnya yang sudah rusak.
Sedangkan, tahapan terakhir pada pemulihan cedera adalah tahap rehabilitasi.
Pada tahap ini, bagian tubuh yang mengalami cedera dilatih dan mulai digerakkan secara perlahan-lahan dan bertahap untuk mengembalikan fungsi normalnya, termasuk pemulihan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas.
Tahap rehabilitasi enggak boleh dilakukan dengan terburu-buru agar cedera bisa sembuh total dan enggak menimbulkan cedera berulang (repetitive injury) di kemudian hari.
Baca Juga: Olahraga Terbaik untuk Penderita Diabetes, Salah Satunya Bersepeda
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.