1. Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (NSAIDs)
Obat anti inflamasi biasanya diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan bengkak, misalnya aspirin atau ibuprofen.
2. Imobilisasi
Imobilisasi adalah pengobatan umum pada cedera, yaitu dengan sling, splint dan gips untuk melindungi bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
3. Operasi
Pada kondisi teretentu, tenaga ahli harus melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki cedera. Operasi biasanya dilakukan pada kondisi cedera tendon robek, ligamen, dan fraktur (patah tulang).
4. Terapi
Contoh terapi yang biasa diberikan yaitu arus listrik ringan (electrostimulation), gelombang suara (ultrasound), dan pijat (massage).
Selanjutnya, pemulihan cedera masuk ke tahap poliferasi.
Tahap poliferasi adalah tahapan di mana jaringan otot yang rusak sudah berangsur hilang dan mulai tumbuh jaringan otot baru sedikit demi sedikit.
Pertumbuhan jaringan baru akan berlangsung sampai jaringan terbentuk dengan sempurna dan siap menggantikan jaringan sebelumnya yang sudah rusak.
Sedangkan, tahapan terakhir pada pemulihan cedera adalah tahap rehabilitasi.
Pada tahap ini, bagian tubuh yang mengalami cedera dilatih dan mulai digerakkan secara perlahan-lahan dan bertahap untuk mengembalikan fungsi normalnya, termasuk pemulihan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas.
Tahap rehabilitasi enggak boleh dilakukan dengan terburu-buru agar cedera bisa sembuh total dan enggak menimbulkan cedera berulang (repetitive injury) di kemudian hari.
Baca Juga: Olahraga Terbaik untuk Penderita Diabetes, Salah Satunya Bersepeda
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.