Lubang hitam adalah sebuah materi di alam semesta yang bisa dijelaskan dengan teori Einstein.
Namun, ada dua hal yang belum bisa dijawab oleh teori relativitas umum itu, yaitu ke mana perginya materi yang masuk ke lubang hitam juga seperti apa akhir dari lubang hitam itu sendiri.
Pertanyaan itu coba dijawab oleh Stephen Hawking dalam teorinya yaitu penyusutan lubang hitam di masa depan.
Proses penyusutan lubang hitam dianggap juga proses penguapan yang memancarkan radiasi panas yang dikenal dengan radiasi hawking.
Terjadinya radiasi hawking ini menyebabkan ukuran lubang hitam jadi makin mengecil dari waktu ke waktu.
Namun, teori ini tetap enggak bisa menjawab tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sebuah teori ilmiah yaitu teori ruang waktu kuantum adalah teori paling rinci yang berkembang pada akhir 1980-an.
Teori itu menggambarkan kalau bagian dalam lubang hitam mengalami evolusi sampai kepada efek kuantum mengambil alih dan mendominasi keberadaannya.
Situasi ini menciptakan gaya tolak yang kuat dan bisa membalikkan dinamika bagian dalam lubang hitam yang runtuh dan memantul lagi.
Lubang hitam yang mengembang sudah diprediksi sebelumnya dalam teori Einstein dan dalam prosesnya berubah menjadi lubang putih.
Baca Juga: Temuan Baru Lubang Hitam di Pusat Gugusan Bintang Terbesar Bima Sakti, Seperti Apa?
Lubang Hitam vs Lubang Putih
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar