GridKids.id - Perayaan Natal identik dengan pohon natal, pernak-pernik yang meriah, hingga tumpukan kado yang diletakkan di bawah pohon natalnya.
Tahukah kamu seperti apa tradisi bertukar kado Natal ini bermula?
Tradisi bertukar kado Natal setiap hari Natal di 25 Desember tiap tahun ternyata sudah dilakukan sejak waktu yang sangat lama, lo.
Enggak hanya anak-anak, orang dewasa juga sama senangnya menerima kado dari orang lain.
Biasanya kado akan dibungkus dengan cantik dan rapi menggunakan kertas kado atau pita yang warna dan coraknya melambangkan perayaan Natal.
Meski sudah dilakukan sejak waktu yang sangat lama, sampai sekarang tradisi bertukar kado masih dilakukan, lo.
Sejarah bertukar kado disebut sudah dikenal sejak zaman Romawi.
Awalnya tradisi bertukar kado dilakukan oleh bangsa Romawi ketika penyelenggaraan festival Saturnalia.
Festival Saturnalia adalah bentuk penyembahan dewa Saturnus.
Dewa Saturnus adalah dewa generasi, dewa kesejahteraan, dewa agribudaya, dewa pembebasan, juga dewa waktu.
Lalu, seperti apa sih sejarah tradisi bertukar kado di Hari Natal itu, Kids?
Baca Juga: Benarkah Karakter Sinterklas Terinspirasi dari Sosok Nyata? #AkuBacaAkuTahu
Tradisi Bertukar Kado Ketika Natal
Bertukar kado atau hadiah menjadi sebuah tradisi yang melekat dengan perayaan Natal.
Namun, ternyata tradisi bertukar kado telah jauh dilakukan oleh bangsa Romawi ketika festival Saturnalia yang dilakukan pada 17-23 Desember tiap tahunnya.
Kebiasaan bangsa Romawi ini sering dikaitkan dengan orang-orang Majus yang disebutkan dalam Alkitab.
Orang-orang Majus memberikan hadiah pada bayi Yesus, seperti emas, kemenyan, dan mur.
Orang Majus memberikan hadiah-hadiah itu pada 6 Januari yang kini dirayakan sebagai hari raya Epifani atau Hari Tiga Raja.
Para penulis yang hidup di abad ke-4 M, menggambarkan peristiwa itu sebagai inspirasi untuk bertukar kado di hari Natal.
Natal identik dengan hadiah juga dengan sosok yang membawa kantung besar di punggung dengan hadiah untuk anak-anak yang berperilaku baik. Yap, Sinterklas!
Sinterklas adalah sosok yang digambarkan sebagai pemberi hadiah yang datang secara sembunyi-sembunyi lewat cerobong asap.
Biasanya Sinterklas akan meninggalkan hadiah di dalam kaos kaki yang digantung di rumah-rumah.
Baca Juga: Kenapa Pohon Natal Menggunakan Pohon Cemara? #AkuBacaAkuTahu
Sosok Sinterklas sebenarnya adalah seorang Biarawan dari Turki bernama St. Nicholas yang hidup pada abad 3 M.
Berabad-abad setelahnya banyak biarawati di Prancis yang memulai tradisi membuat dan menyiapkan hadiah pada orang-orang yang membutuhkan.
Budaya ini juga akhirnya jadi tradisi utama selama penyelenggaraan perayaan Natal sejak abad ke-18 silam.
Setelahnya Natal jadi terasa lebih hangat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah.
Biasanya segala pernak-pernik natal, dari pohon sampai hadiah akan disiapkan bersama-sama juga mendekati perayaan Natal.
Nah, Kids, itu tadi uraian penjelasan tentang asal muasal dari tradisi bertukar hadiah yang dilakukan selama perayaan Natal.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar