GridKids.id - Mendekati perayaan Natal di penghujung tahun, mulai banyak pernak-pernik natal yang terlihat di berbagai sudut, salah satunya candy cane.
Candy cane atau permen tongkat biasanya jadi hiasan atau ornamen pohon natal yang meriah dengan warna merah-putih yang khas.
Selain candy cane, ada juga berbagai ornamen natal mulai dari pita-pita lonceng, bintang besar, lonceng, lilin, topi sinterklas, kado dengan hiasan pita, kaus kaki, dan sebagainya.
Tahukah kamu kalau candy cane dulunya enggak punya tampilan seperti hari ini?
Bukannya merah-putih, dulunya candy cane lurus saja dan warnanya putih saja.
Dilansir dari laman National Geographic Indonesia, pada abad 17-an candy cane dulunya digunakan untuk meredakan tangisan bayi.
Yap, dulunya permen tongkat digunakan sebagai pengganti dot dan bisa digunakan untuk menenangkan tangisan bayi.
Perubahan bentuk candy cane yang dulunya lurus menjadi bengkok sebenarnya untuk memudahkan tongkat ini digantung di pohon natal.
Warna candy cane yang dulunya putih polos saja dirubah jadi bergaris itu baru terjadi di abad-19.
Perubahan dan cara membuat candy cane yang bergaris-garis dimuat dalam sebuah buku masak kuno yang terbit di abad itu, lo.
Lalu, apa saja sih fakta menarik tentang candy cane, ornamen khas Natal yang mempercantik pohon natal?
Baca Juga: 7 Tradisi Wajib untuk Memeriahkan Perayaan Natal, Salah Satunya Manusia Salju #AkuBacaAkuTahu
Source | : | Kompas TV,nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar