Varian EG.5 sejauh ini telah dilaporkan di 73 negara dan terus meningkat secara global, sedangkan mayoritas kasusnya berasal dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Selain adanya varian baru Omicron, yakni Eris EG.2 dan EG.5, kenaikan kasus COVID-19 juga disebabkan adanya peningkatan gejala pneumonia di Tiongkok.
Nah, gejalanya berupa keluhan batuk dan pilek yang sama dengan COVID-19 sehingga secara otomatis meningkatkan deteksi.
Gejala EG.5 terlihat sangat mirip dengan gejala Omicron pada umum. Berikut ini merupakan beberapa varian EG.5, yakni:
1. sakit kepala
2. kelelahan
3. batuk
4. nyeri otot
5. indra penciuman berubah
6. sakit tenggorokan
Demikianlah informasi tentang kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia yang disebabkan oleh adanya varian baru Omicron.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,BBC.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar