GridKids.id - Tempe adalah salah satu asupan protein nabati yang populer dan banyak digemari di Indonesia.
Tempe bisa populer dan banyak diolah di Indonesia karena sehat dan juga harganya terjangkau, Kids.
Beberapa hari ini di media sosial sedang tren orang mengunggah foto satu papan tempe mentah yang terlihat sudah digigit di bagian ujungnya.
Unggahan itu banyak mendapat respon netizen yang mengungkap pengalaman mereka makan tempe mentah juga.
Tapi, sebenarnya amankan kebiasaan makan tempe mentah ini untuk kesehatan?
Dilansir dari laman hellosehat.com, tempe merupakan olahan kedelai yang difermentasi dengan probiotik Rhizopus oligosporus, Kids.
Tanpa melalui proses pemanasan, tempe mentah dipercaya masih punya kandungan probiotik melimpah.
Kandungan probiotik pada tempe mentah dipercaya lebih banyak ketimbang tempe yang sudah diolah atau dimasak, nih, Kids.
Sebuah penelitian dari Biotechnology Research International menemukan bahwa probiotik pada tempe akan mati dalam suhu di atas 80 derajat Celcius.
Namun, kamu perlu tahu kalau tempe yang enggak matang malah punya bahaya yang lebih besar ketimbang manfaat untuk kesehatannya, lo.
Hal ini disebebkan oleh produksi tempe yang kebanyakan dilakukan di industri rumahan, membuat kebersihan tempe mentah belum bisa dijamin sepenuhnya, Kids.
Baca Juga: 5 Khasiat Makan Tempe Mentah bagi Tubuh, Sumber Protein yang Mudah Ditemukan
Bahaya Konsumsi Tempe Mentah untuk Kesehatan
1. Picu Kontaminasi Salmonella
Konsumsi tempe mentah bisa meningkatkan risiko gangguan saluran pencernaan seperti infeksi bakteri Salmonella atau salmonellosis.
Jika tempe akan diolah bersama sayur-sayuran segar, tempe tetap harus dimasak atau dimatangkan lebih dulu, bisa dikukus, dipanggang, atau ditumis dengan sedikit minyak.
Tempe mentah yang diolah bersama sayuran mentah bisa menyebabkan kontaminasi silang dari tempe ke sayur.
2. Sebabkan Aflatoksikosis
Sebuah penelitian dari Georg-August-University Gottingen, tempe yang diproduksi dengan cara yang enggak higienis biasanya akan menggunakan ragi tempe yang terkontaminasi jamur Fusarium spp. dan Aspergillus flavus.
Jika dua jamur tempe ini bertemu maka akan terbentuk senyawa berbahaya bernama aflatoksin.
Senyawa ini jika sampai tertelan bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti sakit perut, mual dan muntah, kulit gatal, mata dan kulit berubah warna jadi kuning, hingga pendarahan.
3. Meningkatkan Risiko Kanker Hati
Konsumsi tempe mentah punya potensi memicu kanker hati.
Baca Juga: Pengertian Penyakit Liver: Faktor Pemicu dan Gejala yang Muncul
Senyawa aflatoksin yang telah dibahas sebelumnya bisa mengubah gen di sel hati kita sehingga menjadi mutasi sel pemicu kanker hati.
Catatan kasus pada 1991 silam, ada 20% pasien kanker hati tanpa riwayat virus hepatitis B atau hepatitis C di Indonesia.
Situasi itu dipicu konsumsi tempe yang puany kandunga aflatoksin, Kids.
Nah, Kids, itulah tadi beberapa uraian tentang bahaya konsumsi tempe mentah untuk kesehatan.
Meski secara logika, kita memperkirakan kandungan probiotik tempe mentah lebih tinggi daripada tempe matang, efek kesehatannya perlu jadi perhatian, ya.
Tempe mentah yang enggak diolah rentan risiko paparan senyawa jamur berbahaya, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Komentar