Jika suhu laut cukup tinggi dan kondisi atmosfer mendukung, area perbedaan tekanan dapat berkembang menjadi siklon tropis atau depresi tropis.
Depresi tropis adalah sistem tekanan rendah yang disertai dengan awan, angin kencang, dan hujan lebat.
3. Peningkatan Intensitas
Jika kondisi lingkungan tetap mendukung, depresi tropis dapat mengambil energi dari permukaan laut yang hangat.
Proses ini menyebabkan peningkatan suhu udara di sekitar pusat depresi, yang mengakibatkan angin semakin kencang.
Pemanasan ini juga menghasilkan penguapan air yang lebih besar, yang kemudian memberi makan awan dan hujan.
4. Siklus Pembentukan Mata Angin Topan
Saat depresi tropis semakin mengambil energi, tekanan udara di pusatnya semakin turun.
Di tengah-tengah pusat yang rendah ini, terbentuk "mata" angin topan yang tenang dan relatif cerah.
Di sekeliling mata angin, angin berputar dengan cepat dan membentuk cincin awan yang disebut "wall cloud".
Dalam wall cloud inilah angin topan mencapai kecepatan terbesar dan potensi kerusakan yang paling besar.
Baca Juga: Dari Manakah Sebenarnya Angin Berasal? #AkuBacaAkuTahu
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar