GridKids.id - Kids, kamu pasti sudah enggak asing dengan model makanan prasmanan, ya?
Prasmanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.
Prasmanan sudah jadi hal yang umum ditemukan dalam berbagai acara atau sesi makan di Indonesia.
Tapi, tahukah kamu bahwa ternyata prasmanan bukan budaya asli Indonesia?
Yap, budaya makan atau budaya kuliner adalah salah satu bidang yang terdampak dari percampuran budaya di Indonesia, Kids.
Kegiatan makan bersama-sama di Nusantara disebut dipercaya dibawa oleh orang-orang Arab yang datang ke Nusantara.
Dilansir dari laman historia.id, orang-orang Arab terbiasa makan bersama dalam piring-piring besar yang diperuntukkan untuk 5-10 orang kelompok.
Setelahnya datang juga Belanda yang menetap lama untuk melakukan penjajahan di Nusantara, bersama kedatangannya banyak budaya yang diadaptasi oleh masyarakat pribumi, termasuk budaya makan.
Tak hanya terpengaruh oleh kebiasaan makan ala Eropa, orang Belanda juga terpengaruh budaya makan nasi masyarakat Nusantara kala itu.
Bedanya budaya makan nasi ala orang Belanda dikemas dengan lebih mewah menunjukkan perbedaan kelas sosial lewat Rijsttafel.
Lalu, seperti apa sih sejarah dari budaya makan prasmanan yang populer di Indonesia ini?
Baca Juga: Tak Hanya Tumpengan, Inilah 7 Budaya Makan Bersama yang Ada di Indonesia
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar