GridKids.id - Kids, kali ini kita akan mempelajari perbedaan metagenesis tumbuhan paku dan lumut.
Sebelum mengetahui perbedaannya, yuk, kita lihat dulu pengertian dari metagenesis!
Apa itu metagenesis?
Dalam biologi, kita mengenal metagenesis sebagai pergiliran keturunan atau pergantian generasi.
Ada pergantian fase seksual (gametofit) dan aseksual (sporofit) dalam siklus hidup suatu organisme.
Jadi, setiap generasi bisa berbeda tergantung dengan kebutuhannya saat itu.
Metagenesis disebut juga dengan pergiliran keturunan. Pergiliran ini maksudnya adalah setiap generasi akan menjadi generasi yang berbeda untuk keperluannya.
Metagenesis adalah proses reproduksi tumbuhan yang tak memiliki biji.
Terdapat dua macam generasi pada proses metagenesis, yaitu gametofit dan sporofit.
Fase gametofit adalah fase untuk menghasilkan gamet atau sel kelamin.
Sel ini yang akan melangsungkan reproduksi seksual. Sedangkan proses sporofit adalah untuk menghasilkan spora. Proses ini untuk reproduksi aseksual.
Baca Juga: Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut dan Manfaatnya, IPA Kelas 9 SMP
Nah, contoh tumbuhan yang mengalami metagenesis adalah tumbuhan paku dan lumut.
Metagenesis Lumut
Lumut merupakan tumbuhan autotrof fotosintetik, tak berpembuluh, tetapi sudah memiliki batang dan daun yang jelas dapat diamati meskipun akarnya masih berupa rizoid.
Lumut dianggap sebagai peralihan antara tumbuhan talus ke tumbuhan berkormus karena memiliki ciri talus berupa rizoid dan kormus yang telah menampakan adanya bagian batang dan daun.
Metagenesis Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku adalah jenis tumbuhan yang multiseluler eukariotik, berukuran besar dan selnya memiliki organel bermembran.
Dapat berfotosintesis menghasilkan glukosa (organisme autotrof), serta sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati, sekaligus memiliki spora.
Lalu, apa perbedaan metagenesis tumbuhan paku dan lumut?
Walaupun sama-sama tumbuhan yang bermetagenesis, proses yang terjadi pada keduanya berbeda.
Apa aja perbedaan metagenesis lumut dan paku?
Pertama pada tumbuhan lumut, proses gametofitnya lebih lama dan dominan dibandingkan dengan sporofit.
Baca Juga: Mengenal Tumbuhan Paku dan Proses Pertumbuhannya Menggunakan Spora
Gametofitnyalah yang akan mendukung kehidupan sporofit.
Sedangkan pada tumbuhan paku, proses sporofit lebih dominan daripada gametofit.
Jadi, gametofit hanya untuk mendukung kehidupan awal bagi sporofit.
Kedua, tumbuhan paku merupakan hasil pertemuan dua sel kelamin dari tumbuhan itu sendiri.
Sebaliknya pada tumbuhan lumut merupakan hasil perkembangan spora secara pembelahan miosis.
Miosis adalah proses pembelahan yang memungkinkan menghasilkan spora haploid untuk pergiliran keturunan.
Kemudian yang ketiga, tumbuhan paku menghasilkan spora dalam bentuk dan ukuran yang berbeda (mikrospora dan makrospora).
Sedangkan lumut enggak menghasilkan spora yang berbeda.
Terakhir, spora dari tumbuhan paku akan bergerak hogroskopik hingga kotak spora pecah dan menyebar dengan bantuan angin.
Sedangkan lumut akan berkembang secara aseksual dengan membentuk tunas dan fragmen talus.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar