Makanan dengan GI yang tinggi cenderung meningkatkan kadar gula darah, sementara makanan GI rendah menghasilkan kenaikan yang stabil.
Walau GI menunjukkan gula darah bereaksi pada makanan yang mengandung karbohidrat tertentu, beban glikemik (GL) mempertimbangkan ukuran porsi.
Dengan begitu, GL cenderung menjadi ukuran yang akurat dari efek makanan pada kadar gula darah.
Indeks GL pun mengklasifikasikan makanan menjadi rendah, sedang, dan tinggi.
Hitungan kurang dari 10 dianggap rendah, 11-19 sedang, dan lebih dari 20 dianggap tinggi.
Dengan GL 5-6 per 152, semangka ini diklasifikasikan sebagai makanan GL rendah, yang berarti porsi 152 gram tak akan membahayakan.
Tetapi, makan semangka secara berlebihan bisa meningkatkan GL-nya yang menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
2. Dapat menyebabkan masalah pencernaan
Makan semangka berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan perut, kembung, gas, dan diare karena kandungan FODMAP yang tinggi.
FODMAP merupakan akronim yang mengacu pada sekelompok karbohidrat rantai pendek yang bisa difermentasi yang tak dapat dicerna dengan perlahan di usus kecil.
Baca Juga: Mudah Dilakukan, Ini Cara Mengenali Semangka yang Sudah Matang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar