2. Metode Ex Situ
Metode ex situ adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di luar habitat asli flora dan fauna.
Metode ex situ dilakukan ketika habitat asli flora dan fauna mengalami kerusakan yang parah.
Untuk melaksanakannya, diperlukan kehati-hatian dalam melakukan metode eksitu.
Karena tantangan terbesarnya adalah membuat lingkungan yang mirip tempat habitat flora dan fauna asalnya. Beberapa bentuk pelestarian metode eksitu, yaitu:
a. Taman Hutan Raya
Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian hutan yang digunakan untuk mengoleksi flora dan fauna asli atau berasal dari tempat lain.
Selain itu, taman hutan raya bisa dimanfaatkan sebagai tujuan penelitian dan pendidikan. Contohnya: Taman Hutan Raya Cut Nyak Dien dan Taman Hutan Raya Bukit Barisan.
b. Taman Safari
Taman Safari adalah salah satu upaya menjaga keanekaragaman hayati dengan membuat lingkungan buatan yang persis/mirip dengan tempat flora dan fauna tersebut berasal.
Baca Juga: Lahir di Tengah Pandemi, Bayi Gajah di Taman Safari Bogor Ini Diberi Nama Unik
Taman Safari Indonesia menjadi tempat wisata yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas.
Selain untuk berwisata, taman safari juga dimanfaatkan sebagai sarana edukasi tentang keanekaragaman fauna di Indonesia.
Taman Safari sangat menarik untuk dikunjungi, lo, Kids. Contohnya: Taman Safari Bogor Jawa Barat dan Taman Safari Prigen Jawa Timur.
c. Kebun Binatang
Kebun Binatang adalah daerah konservasi lingkungan buatan yang dibuat persis sama seperti tempat flora dan faunanya berasal.
Bedanya, tiap spesiesnya terpisah-pisah dengan dibuatkan kandangnya masing-masing.
Pertanyaan: |
Apa yang dimaksud dengan metode Ex Situ? |
Petunjuk, cek lagi page 3. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar