GridKids.id - Kids, kalau kamu suka menyimpang barang-barang enggak terpakai di rumah atau di kamar mu hingga sesak, bisa jadi kamu menderita hoarding disorder.
Penderita hoarding disorder biasanya menyimpan banyak benda, seperti koran atau majalah, perlengkapan rumah tangga, bahkan pakaian yang sudah kotor dan rusak.
Hal ini membuat tempat tinggalnya sempit karena terisi penuh dengan benda-benda yang ditimbun.
Kondisi hoarding disorder bisa menyebabkan masalah lainnya, termasuk konflik dengan keluarga hingga gangguan kesehatan, jika enggak diatasi dengan segera.
Apa itu Hoarding Disorder?
Hoarding disorder adalah perilaku gemar menimbun barang karena menganggap barang itu akan berguna di kemudian hari, mengingatkan pada suatu peristiwa, atau merasa aman ketika dikelilingi benda-benda tersebut.
Dilansir dari Cleveland Clinic, penderita hoarding disorder menyadari bahwa dirinya menimbun barang, tetapi banyak juga penderita yang tidak mengetahuinya karena kondisi tersebut dianggap wajar.
Hoarding disorder terkadang bisa sulit diobati karena banyak penderitanya enggak menyadari bahwa perilaku ini bermasalah.
Kondisi ini kerap dialami oleh para penderita gangguan kepribadian obsesif kompulsif.
Tak hanya bagi si hoarder saja, anggota keluarga lain yang tinggal serumah dengannya juga bisa ikut terdampak, misalnya marah dan frustrasi dengan apa yang dilakukan hoarder.
Selain itu, konflik dalam keluarga, seperti perceraian dan perkembangan anak yang terganggu mungkin juga terjadi pada keluarga dengan hoarding disorder.
Baca Juga: Benarkah Kebiasaan Menumpuk Barang Tak Terpakai Jadi Indikasi Gangguan Mental? #AkuBacaAkuTahu
Source | : | Kompas.com,alodokter |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar