GridKids.id - Pisang disebut-sebut buah yang paling populer di dunia. Mengapa begitu?
Ternyata, pisang adalah tanaman yang pertama kali dibudidayakan setelah padi.
Pisang pertama tumbuh di Asia Tenggara. Kemudian para pedagang dan pengembara menyebarluaskan pisang ke belahan dunia lain, terutama India dan Afrika.
Salah satu manuskrip Budha mencatat bagaimana orang-orang India yang datang ke Malaysia mencicipi pisang pertama kalinya.
Mereka lalu membawa tanaman pisang untuk ditanam di negaranya.
Para pedagang dari tanah Arab menyebut pisang sebagai ‘Banan’. Di masa itu, pisang hanya seukuran jari manusia.
Orang-orang di Guinea, Afrika Barat, menyebutnya sebagai ‘Banema’. Pisang mendapatkan nama latin ‘Musa acuminata’.
Musa adalah nama orang Romawi yang berjasa dalam menanam pisang secara massal di Eropa.
Sumber lain mengatakan bangsa Portugis mulai membudidayakan pisang di Eropa.
Pisang belum dikenal sebagai buah yang bisa langsung dikonsumsi seperti saat ini. Dahulu pisang harus dimasak.
Buah pisang pun berwarna merah dan hijau, bukan kuning seperti yang kita kenal.
Baca Juga: 5 Makanan Tradisional yang Dimodifikasi Jadi Kuliner Kekinian, Salah Satunya Pisang Nugget
Lalu muncul buah pisang mutan yang berwarna kuning.
Buah ini diketahui manis dan dapat dikonsumsi tanpa dimasak.
Orang yang pertama kali menemukannya adalah seorang petani Jamaica bernama Jean Francois Poujot.
Sejak itulah ia memilih untuk membudidayakan pisang manis tersebut dan menjadi cikal bakal pisang saat ini.
Mengenal Lebih Jauh Buah pisang
Diketahui pisang tumbuh di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Fakta lain tentang pisang, ternyata buah ini diklasifikasikan secara botani sebagai buah beri, lo.
Alasannya karena pisang tumbuh di tanaman besar yang terlihat seperti semak besar. Bukan sebuah pohon.
Satu kelompok pisang dikenal sebagai tandan.
Guna menghasilkan satu tandan yang lengkap tepatnya sebanyak 170 buah, tumbuhan pisang memerlukan waktu setidaknya sembilan bulan.
Sebagian besar buah pisang dapat dikonsumi secara langsung sebagai buah meja (seperti raja, ambon, mas, cavendish, barangan, dan ada yang perlu diolah atau dimasak terlebih dahulu (plantain) diantaranya kapok, raja nangka, tanduk, dan lain-lain.
Baca Juga: Sejarah Asal-usul Pisang Goreng, Benarkah Bukan Makanan Asli Indonesia?
Terdapat pula jenis pisang yang enggak untuk dikonsumsi seperti, pisang hias (kipas, sangga buana, monyet, raja seribu), dan abaca yang dimanfaatkan industri serat.
Pisang bisa tumbuh sepanjang tahun dan cukup melimpah.
Setidaknya saat ini ada sekitar 150 negara yang menanam hampir dari 1.000 varietas pisang yang berbeda.
Kandungan Gizi Pisang
Buah pisang ternyata memiliki kandungan gizi lengkap. Dominan mengandung Karbohidrat.
Per 100 gram karbohidrat pisang memiliki nilai energi sekitar 136 kalori.
Energi yang dihasilkan sedikit lebih lambat dibanding gula pasir, namun lebih cepat dari nasi maupun roti.
Cocok dikonsumsi untuk para atlet saat jeda tanding/lomba, para prajurit TNI/Polri yang sedang berlatih, juga para pelajar yang sedang olahraga/aktivitas belajar. Mengapa?
Karena karbohidrat kompleks tingkat sedang, tersedia secara bertahap dalam waktu tidak terlalu cepat.
Karbohidrat jenis ini menjadi cadangan energi terbaik untuk dikonsumsi saat jeda/istirahat karena cepat tersedia bagi tubuh saat melakukan aktivitas.
Gula pisang merupakan gula buah yang terdiri dari fruktosa yang memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan glukosa sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi.
Baca Juga: Jangan Konsumsi 5 Makanan dan Minuman Ini Bersama Telur, Sebabkan Masalah Kesehatan
Gula ini yang berfungsi memberi asupan energi ke otak ketika kita kelelahan beraktivitas dan digunakan berfikir saat bekerja maupun belajar.
Kandungan protein dan lemak pisang rendah yakni hanya 2,3 persen dan 0,13 persen.
Kandungan lemak yang sangat rendah ini membuat kita tak perlu risau kegemukan jika mengkonsumsinya dalam jumlah banyak.
Manfaat Pisang
Buah pisang beda warna beda manfaat.
Secara umum warna mentahnya dominan hijau kemudian jika sudah matang berubah menjadi kuning.
Tetapi ada jenis pisang berwarna merah dan ungu kehitaman, buah pisang mentah dengan warna kulit masih hijau paling bagus dikonsumsi penderita diabetes karena kandungan gula rendah.
Jika sudah hijau kekuningan saat tepat dikonsumsi untuk diet karena rasanya sudah manis namun kadar gulanya masih rendah.
Berbeda dengan kulit pisang kuning sempurna, pisang tersebut adalah saat terbaik dikonsumsi untuk para olahragawan maupun orang yang sedang beraktivitas padat.
Jika terdapat berbintik-bintik hitam merupakan fase dengan kandungan antioksidan tertinggi dengan kadar gula meningkat.
Jika warna kuning kecoklatan mengandung antiinflamasi terbaik dan kandungan gula tertinggi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar