GridKids.id - Tempe adalah salah satu olahan kedelai yang populer dan umum dikonsumsi di Indonesia.
Tak hanya kaya kandungan protein, tempe juga bisa jadi sajian yang mengenyangkan karena kandungan seratnya.
Selain banyak digemari, tempe juga merupakan bahan makanan yang terjangkau harganya oleh masyarakat.
Tempe terbuat dari kedelai yang dimasak sebagian lalu difermentasi dengan jamur rhizopus.
Jamur ini akan tampak pada permukaan tempe mirip zat putih miselium yang menyatukan kedelai-kedelai ini.
Banyak juga orang yang mengganti konsumsi dagingnya dengan makan tempe karena rendah kolesterol.
Inilah yang membuat tempe disebut sebagai dagingnya orang vegan dan vegetarian.
Berikut ini akan dituliskan tentang beberapa manfaat konsumsi tempe untuk kesehatan tubuh, di antaranya:
Manfaat Konsumsi Tempe untuk Kesehatan
1. Menyehatkan Pencernaan
Baca Juga: Ketahui 3 Manfaat Kesehatan Tempe, Salah Satunya Bisa Mencegah Anemia
Tempe adalah makanan yang difermentasi adalah asupan mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Studi ilmiah menemukan bahwa kandungan probiotik yang bisa mendorong pembentukan asam lemak rantai pendek dalam usus besar.
Asam lemak rantai pendek dalam usu besar menjadi sumber energi utama yang berfungsi melapisi usus besar.
Probiotik dipercaya bisa membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan.
2. Menurunkan Kadar Kolesterol
Tempe mengandung isoflavon yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Studi ilmiah lainnya bisa membantu melihat efek dari protein kedelai pada kadar kolesterol dan trigliserida sebanyak 13,3%.
Dibandingkan dengan protein hewani, protein nabati dalam kedelai bisa membantu menurunkan kolesterol LDL (jahat) sebesar 5,7% dan kolesterol total sebesar 4,4%.
3. Menurunkan Kadar Gula Darah
Studi ilmiah membuktikan bahwa tempe mengandung isoflavon yang bisa membantu menjaga tubuh dari stres oksidatif.
Salah satu penelitian yang dilakukan pada hewan percobaan menunjukkan kadar isoflavon pada kedelai bisa menurunkan kadar gula darah pada tikus yang memiliki diabetes.
Baca Juga: Hal-Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Cara Kerja Gula Darah dalam Tubuh Manusia
Penelitian lanjutan masih diperlukan untuk dilihat efeknya pada manusia.
4. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Tempe mengandung kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan tulang.
Jika kandungan kalsium dalam tubuh terpenuhi bisa membantu mencegah dan menurunkan risiko osteoporosis atau pengeroposan tulang.
Jika seseorang rutin mengonsumsi kalsium bisa membantu menurunkan risiko pengeroposan tulang dan membantu meningkatkan kepadatan tulang.
5. Membantu Proses Pembentukan Otot
Kandungan vitamin B12 pada tempe dikenal sebagai sumber protein lengkap yang memiliki asam amino esensial yang baik untuk tulang dan otot.
Khasiat tempe sangat berguna bagi orang-orang yang enggak makan daging, sehingga bisa membantu proses pembentukan otot tubuh.
6. Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Tempe adalah asupan yang kaya asam lemak tak jenuh yang bisa membantu membersihkan endapan kolesterol yang bisa menghambat pembuluh darah di jantung.
Baca Juga: Enggak Nyangka, 3 Hal Sederhana Ini Ternyata Bisa Jadi Pemicu Penyakit Jantung
Tempe dinilai bisa membantu mencegah terjadinya kondisi gangguan kesehatan jantung atau penyakit jantung koroner.
7. Mencegah Anemia
Kebanyakan zat besi biasanya ditemukan pada daging hewan dan produk unggas, misalnya daging ayam, sapi, kambing, bebek, hingga telur.
Bagi para vegetarian dan vegan yang enggak bisa mengonsumsi protein hewani, tempe bisa jadi alternatif protein pengganti daging.
Kandungan zat besi pada tempe termasuk tinggi dan bisa membantu memenuhi asupan zat besi harian.
Itulah tujuh manfaat konsumsi tempe yang jadi protein nabati yang baik dikonsumsi sebagai asupan sehat.
Tak hanya baik untuk menjaga kesehatan pencernaan, rajin konsumsi tempe bisa juga membantu mencegah anemia atau kekurangan darah.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | klikdokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar