GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar tentang istilah brain fog atau kabut otak?
Brain fog merupakan kondisi ketika seseorang merasa kesulitan untuk berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal.
Brain fog bukan sebuah penyakit tapi gejalanya bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat suatu hal bahkan yang sangat penting.
Jika muncul sesekali mungkin brain fog enggak akan mengganggu, tapi jika terjadi berkali-kali bisa menghambat aktivitas sehari-hari.
Brain fog bisa diatasi dengan mencukupi kebutuhan tidur harian sekitar 7-9 jam sehari, menjauhkan diri dari stres, kurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein, dan rutin berolahraga.
Kondisi brain fog bisa disebabkan oleh beberapa penyebab atau faktor, di antaranya:
Faktor Penyebab Brain Fog atau Kabut Otak
1. Kurang Tidur Berkualitas
Ketika seseorang kurang tidur yang berkualitas bisa berdampak ke fungsi kognitif otak.
Kurang tidur biasanya muncul karena masalah tidur yang bisa memperburuk konsentrasimu dan membuat orang jadi sulit berpikir jernih.
Jika kamu termasuk yang sulit tidur karena insomnia, bisa coba menerapkan sleep hygiene dengan menjauhkan gadget ketika sudah bersiap tidur dan hindari konsumsi minuman yang mengandung kafein sebelum tidur.
Baca Juga: Apa Itu Brain Fog atau Kabut Otak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
2. Kekurangan Asupan Tertentu
Gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat juga bisa menyebabkan seseorang mengalami kekurangan nutrisi tertentu.
Hal ini bisa menyebabkan seseorang mengalami brain fog atau kabut otak.
Riset ilmiah mengungkapkan bahwa orang yang kekurangan asupan gizi tertentu bisa berisiko tinggi mengalami kepikunan dan brain fog.
Kekurangan asupan gizi seperti protein, zat besi, vitamin B kompleks, vitamin E, antioksidan, dan omega-3 bisa memicu brain fog atau kabut otak.
3. Efek Samping Obat-Obatan
Tiap obat memiliki efek sampingnya tersendiri, misalnya obat penenang, antidepresan, obat tidur, dan antikolinergik.
Jenis-jenis obat-obatan tersebut bisa berpengaruh pada kinerja saraf otak dan zat kimia di otak (neurotransmitter).
Efek obat-obatan inilah yang bisa memicu munculnya brain fog, seperti mudah mengantuk hingga perubahan mood atau suasana hati.
4. Stres dan Depresi
Mengalami situasi yang membuat tertekan selama beberapa waktu bisa memicu stres hingga depresi.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Cemas Berlebihan, Salah Satunya Melatih Pernapasan
Stres yang berlangsung selama waktu yang cukup lama disebut dengan stres kronis.
Stres kronis bisa mendorong terjadinya gangguan masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, menurunnya daya tahan tubuh, hingga penurunan fungsi otak.
Ketika fungsi otak terganggu, orang yang mengalaminya biasanya akan sulit berpikir jernih dan fokus pada suatu hal.
5. Riwayat Medis Tertentu
Kondisi atau riwayat medis atau penyakit bisa mendorong terjadinya gejala brain fog, seperti penyakit autoimun, penuaan, kelelahan, hingga gangguan kesehatan mental.
Penyakit lain yang bisa menyebabkan brain fog, seperti anemia, demensia, sindrom kelelahan kronis, hingga infeksi COVID-19.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Alodokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar