GridKids.id - Apa yang kamu ketahui mengenai siklus hidrologi?
Siklus hidrologi juga disebut dengan siklus air. Air merupakan cairan jernih yang enggak berbau, berwarna, dan berasa.
Nah, pada artikel ini kita akan mempelajari jenis-jenis siklus hidrologi, Kids.
Air menjadi kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di bumi. Mereka membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya.
Mulai dari kebutuhan sehari-hari, seperti minum dan memasak hingga membantu proses fotosintesis.
Tahu enggak? Kata 'hidrologi' memiliki makna yang sama dengan air, lo.
Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari air yang ada di atas maupun di dalam bumi.
Pengertian hidrologi secara harfiah yaitu, cabang ilmu geografi yang mempelajari mengenai segala hal yang berkaitan dengan air.
Siklus hidrologi merupakan tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi.
Baca Juga: Pengertian Krisis Air dan Contoh Tindakan Manusia yang Menyebabkannya
Di samping itu, siklus hidrologi enggak hanya untuk mempertahankan ketersediaan air namun juga menjaga intensitas hujan, lo.
Nah, apa saja jenis-jenis siklus hidrologi?
Yuk, simak informasi di bawah ini mengenai jenis-jenis siklus hidrologi, ya!
Jenis-Jenis Siklus Hidrologi
Berikut ini merupakan jenis-jenis hidrologi berdasarkan panjang dan lama proses pergerakan molekul air, yaitu:
1. Siklus Pendek
Pada siklus pendek diawali dari evaporasi air laut ke atmosfer, Kids.
Nah, pada ketinggian tertentu uap air akan mengalami kondensasi yang akan membentuk awan.
Presipitasi terjadi saat awan enggak mampu menahan beban air sehingga terjadi hujan dan air jatuh kembali ke laut.
Baca Juga: Peta Pikiran Fungsi Air bagi Manusia, Hewan, dan Tumbuhan, Jawaban Materi Kelas 5 SD Tema 8
2. Siklus Sedang
Pada siklus pendek terjadi saat air laut menguap. Kemudian uap air akan menuju daratan karena terbawa oleh angin, Kids.
Uap air mengalami kondensasi menjadi awan pada ketinggian tertentu.
Setelah itu awan menjadi hujan yang jatuh di daratan dan meresap ke dalam tanah.
Nah, sebagian air akan diserap akar tumbuhan. Sebagian air juga akan terbawa aliran air permukaan, seperti parit dan sungai.
Selanjutnya, air akan melewati berbagai macam saluran-aliran air dan berakhir ke laut.
3. Siklus Panjang
Berbeda dengan siklus pendek dan sedang, pada siklus panjang dimulai dengan evaporasi dan kondensasi air laut.
Angin membawa awan yang terbentuk oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di area daratan.
Baca Juga: Mengenal 5 Sifat Fisik Air Laut dan Penjelasannya, Apa Saja?
Awan tersebut bergabung dengan uap air yang berasal dari evaporasi danau dan sungai serta transpirasi tumbuhan.
Uap air mengenai lapisan udara dingin dan berubah menjadi salju karena dipengaruhi oleh ketinggian tempat, Kids.
Sehingga terjadilah hujan salju saat musim dingin dan membentuk bongkahan es di pegunungan tertinggi, lo.
Adanya gaya gravitasi menyebabkan bongkahan es di pegunungan meluncur ke tempat lebih rendah.
Nah, bongkahan es yang meluncur karena gaya gravitasi disebut gletser.
Ketika gletser terkena suhu tinggi akan mencari dan mengalir melalui perairan daratan dan kembali ke laut.
Itulah informasi mengenai jenis-jenis siklus hidrologi dan penjelasannya, ya.
Baca Juga: Kenapa Semua Makhluk Hidup Memerlukan Air Bersih untuk Bertahan Hidup?
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar