Setelah itu awan menjadi hujan yang jatuh di daratan dan meresap ke dalam tanah.
Nah, sebagian air akan diserap akar tumbuhan. Sebagian air juga akan terbawa aliran air permukaan, seperti parit dan sungai.
Selanjutnya, air akan melewati berbagai macam saluran-aliran air dan berakhir ke laut.
3. Siklus Panjang
Berbeda dengan siklus pendek dan sedang, pada siklus panjang dimulai dengan evaporasi dan kondensasi air laut.
Angin membawa awan yang terbentuk oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di area daratan.
Baca Juga: Mengenal 5 Sifat Fisik Air Laut dan Penjelasannya, Apa Saja?
Awan tersebut bergabung dengan uap air yang berasal dari evaporasi danau dan sungai serta transpirasi tumbuhan.
Uap air mengenai lapisan udara dingin dan berubah menjadi salju karena dipengaruhi oleh ketinggian tempat, Kids.
Sehingga terjadilah hujan salju saat musim dingin dan membentuk bongkahan es di pegunungan tertinggi, lo.
Adanya gaya gravitasi menyebabkan bongkahan es di pegunungan meluncur ke tempat lebih rendah.
Nah, bongkahan es yang meluncur karena gaya gravitasi disebut gletser.
Ketika gletser terkena suhu tinggi akan mencari dan mengalir melalui perairan daratan dan kembali ke laut.
Itulah informasi mengenai jenis-jenis siklus hidrologi dan penjelasannya, ya.
Baca Juga: Kenapa Semua Makhluk Hidup Memerlukan Air Bersih untuk Bertahan Hidup?
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar