1. Aktivitas Baru
Kebanyakan orang enggak menakar berapa banyak air yang diminumnya dalam sehari.
Lalu, mereka enggak sadar dengan adanya perubahan cuaca, perubahan aktivitas olahraga, sampai perubahan aktivitas harian, seperti pekerjaan.
Padahal, itu semua bisa memengaruhi pola konsumsi cairan. Oleh karena itu, cobalah mengevaluasi kebutuhan cairan, kalau mengalami gejala berikut:
- Keringat berkurang
- Produksi urin berkurang
- Mengalami masalah elastisitas kulit
- Kebingungan, pening, atau pingsan
Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan apakah gejala tersebut memang berkaitan dengan masalah medis atau enggak.
2. Pola Makan Baru
Pola makan rendah karbohidrat atau diet keto punya risiko dehidrasi yang lebih besar. Hal ini karbohidrat menahan cairan dan elektrolit.
Jadi, saat kita secara drastis mengurangi jumlah karbohidrat, maka bisa mengakibatkan kelebihan air yang dikeluarkan melalui urin, atau lebih sering pergi ke kamar mandi.
Dengan begitu, kalau baru menjalani pola makan baru yang secara drastis mengurangi kelompok makanan tertentu, tetaplah fokus memenuhi kebutuhan cairan harian.
Melihat warna urin juga bisa jadi cara untuk mengetahui apakah tubuh mengalami dehidrasi, Kids.
Baca Juga: Manfaatnya Sayang Dilewatkan, Air Mineral Ternyata Enggak Cuma Bisa Redakan Haus
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar