GridKids.id - Kasus virus corona Covid-19 di Indonesia semakin bertambah, Kids.
Itu sebabnya, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah.
Nah, hal ini membuat banyak orang jadi khawatir kalau mereka enggak punya cukup persediaan makanan di rumah, dan menyebabkan panic buying.
Padahal, sebetulnya masyarakat bisa memilah bahan-bahan makanan mana saja yang diperlukan untuk disimpan sebagai stok di rumah.
Untuk mempermudah memilih bahan makanan yang diperlukan dan enggak melakukan panic buying, chef Yuda menyarankan kita mempersiapkan 3 jenis makanan berikut:
1. Karbohidrat
Karbohidrat jadi satu dari tiga komponen paling penting yang harus ada dalam setiap menu makanan kita, Kids.
Ingatlah kalau karbohidrat enggak cuma nasi putih, jadi kamu enggak perlu memborong banyak beras untuk disimpan di rumah.
Beras atau nasi bisa juga diganti kentang, pasta, singkong, mie, dan lainnya.
Baca Juga: Selama Ini Salah, Karbohidrat Terbaik untuk Tubuh Ternyata Bukan Nasi Putih!
2. Protein
Telur merupakan sumber protein yang paling mudah didapatkan dan juga murah.
Untuk memenuhi kebutuhuan protein, kamu dan keluargamu juga bisa membeli beberapa opsi daging kalengan, misalnya tuna atau kornet agar bisa disimpan lebih lama.
Namun, jangan ragu kalau ingin membeli daging segar, misalnya daging sapi atau ayam, karena bahahan makanan tersebut tetap bisa disimpan dengan cara dibekukan.
Agar tetap segar saat kembali dihangatkan, daging-dagingan tersebut bisa dimasak sampai setengah matang sebelum dibekukan.
Kalau enggak punya microwave, bisa juga menghangatkan makanan itu dengan cara lain seperti dikukus, direbus, atau menggunakan rice cooker dan penanak nasi.
Baca Juga: Sarapan Tinggi Protein untuk Membantu Capai Berat Badan Ideal, Enggak Perlu Mahal!
3. Sayur Tinggi Serat
Serat juga bisa didapatkan dari beberapa bahan makanan pokok, seperti oat atau beras merah.
Namun, kamu juga bisa menyediakannya dalam bentuk sayuran yang dapat menjadi pelengkap menu makanan.
Sayuran berbatang seperti brokoli atau wortel cenderung lebih awet untuk disimpan ketimbang sayuran berdaun.
Sayur berdaun bisa disimpan sampai tiga hari. Kalau sayur dimasak dulu lalu dibekukan, bisa disimpan lama.
Sayur beku yang ada di supermarket juga bisa menjadi opsi.
Walaupun banyak orang menganggap sayur beku enggak bagus, tapi sebenarnya saat di pabrik, sayur langsung dimasukkan ke blast chiller.
Nah, hal ini akan membuat nutrisi sayur tersebut enggak hilang saat dilelehkan lagi.
Baca Juga: Bukan Mitos, Sayur Bayam Sebaiknya Memang Enggak Dipanaskan, Ini Dia Alasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar