Find Us On Social Media :

Benarkah Kebiasaan Tidur Sore Bisa Membuat Kita Jadi Linglung saat Terbangun?

Kebiasaan tidur sore disebut bisa bikin orang yang jadi sering linglung ketika terbangun nantinya. Benarkah begitu?

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar bahwa kebiasaan tidur sore bisa membuat orang jadi linglung setelah terbangun?

Anggapan ini banyak ditanamkan dalam pikiran orang-orang di Indonesia sejak kecil, lo.

Tapi, kenapa tidur di sore atau petang hari enggak dianjurkan dan disebut bisa bikin linglung, ya?

Dilansir dari laman kompas.com, perasaan linglung ketika bangun tidur sore dikenal dengan sleep inertia dalam dunia medis.

Sleep inertia bisa terjadi ketika seseorang terbangun mendadak ketika mereka ada dalam fase tidur dalam.

Jadi, sebenarnya jika hal ini terjadi di waktu-waktu lainnya sekali pun sensasi linglungnya tetap sama saja.

Kondisi ini bisa digambarkan dengan waktu tidur siang yang berlebihan, nih.

Umumnya tidur siang berlangsung selama 10-20 menit saja.

Namun, orang yang tidur siang selama lebih dari 1 jam bisa mengalami sleep inertia ketika terbangun setelahnya.

Perasaan bingung yang dirasakan ketika bangun tidur akan membuat seseorang lupa waktu sampai lupa tempat di mana mereka terakhir berada, lo.

Durasi sleep inertia yang normal terjadi selama 10-15 detik saja. Namun, pada kasus yang ekstrem bisa terjadi hingga 30 menit lamanya.

Baca Juga: Kenali Sleep Inertia, Fenomena Tubuh Terjaga Sebelum Waktunya

Penyebab Sleep Inertia

Hingga kini belum diketahui secara pasti apa penyebab seseorang bisa mengalami fenomena sleep inertia atau linglung ketika bangun tidur ini.

Menurut Sleep Foundation, ada tiga teori yang coba menjelaskan penyebab fenomena ini, di antaranya:

1. Kadar Adenosin Tinggi

Adenosin adalah senyawa asam nukleat yang ditemukan dalam otak manusia yang punya peranan penting mengatur tubuh ketika tidur dan terjaga.

Harusnya ketika kita bangun dari tidur, kadar adenosin kita rendah.

Namun, jika yang terjadi sebaliknya maka kita bisa mengalami sleep inertia atau linglung ketika kita bangun dari tidur.

2. Peningkatan Gelombang Delta

Studi ilmiah mengungkap bahwa ketika sleep inertia terjadi pada seseorang maka ada peningkatan gelombang delta di bagian belakang otaknya.

Gelombang delta ini biasanya terlihat ketika manusia berada di tahap tidur non- rapid eye movement (NREM).

Gelombang delta akan meningkat ketika seseorang kurang tidur, Kids.

Fenomena sleep inertia bisa terjadi karena bisa jadi otak belum mengurangi gelombang delta padahal tubuh sudah bersiap untuk bangun atau terjaga.

Baca Juga: 6 Alasan Terus Mengantuk Meski Sudah Tidur Cukup di Malam Hari, Apa Saja?

3. Kurang Tidur

Ketika kita kurang tidur maka aliran darah ke otak bisa berkurang.

Situasi ini dikenal dengan istilah Chronic fatigue syndrome (CFS).

Gejala yang ditunjukkan CFS ini mirip dengan sleep inertia karena terjadi penurunan aliran darah ketika kita terbangun dari tidur.

Saat ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan teori pemicu sleep inertia yang satu ini.

Nah, Kids, itu tadi beberapa uraian tentang teori yang diperkirakan bisa menyebabkan seseorang mengalami linglung atau sleep inertia ketika terbangun dari tidur.

Jadi, enggak hanya bisa terjadi di sore hari, linglung atau sleep inertia ini juga bisa terjadi di waktu-waktu lainnya, Kids.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.