GridKids.id - Mimpi atau bunga tidur adalah salah satu fenomena yang umum terjadi dalam keseharian kita.
Kita bisa bermimpi ketika kita tertidur dan kita sudah masuk ke fase Rapid Eye Movement (REM).
Namun, uniknya kita kadang kesulitan mengingat mimpi yang kita alami ketika kita terbangun dari tidur.
Ketika kita tidur, aktivitas otak terlihat mirip dengan otak ketika kita terjaga.
Selama fase REM, area otak akan mentransfer ingatan ke dalam bagian penyimpanan jangka panjang relatif yang enggak aktif.
Ini mungkin jadi efek samping dari peran fase REM dalam pengelolaan memori kita sehari-hari.
Dilansir dari kompas.com, menurut Scientific American ketika kita bermimpi area memori jangka pendek kita akan aktif selama fase tidur REM ini.
Tapi, otak hanya akan menyimpan memori selama 30 detik saja.
Seseorang harus bangun dari fase tidur REM sebelum dia bisa mengingat mimpi yang dialaminya.
Tapi, jika kamu terbangun di tahap tidur berikutnya (non-REM) tanpa terbangun, maka mimpi itu enggak akan tersimpan dalam bagian ingatan jangka panjang di otakmu.
Fase tidur REM kita alami tiap 90 menit sekali dan makin lama kita tidur maka akan makin larut kita.
Baca Juga: Bagai Momok, Apa yang Terjadi Ketika Kita Tidur dan Mengalami Mimpi Buruk?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar