Revolusi Industri di Inggris
Lahir dan terjadinya revolusi Industri di Inggris membedakan antara Inggris kuno dengan Inggris modern, Kids.
Pihak yang punya sedikit suara dan hak bicara di pemerintahan adalah para pemilik tambang dan pabrik yang membentuk inti masyarakat kelas menengah yang cukup berada.
Para anggota Parlemen sering dianggap sebagai perwakilan yang curang, karena jumlahnya yang sedikit dan hanya mewakili beberapa kelompok sedangkan lebih banyak yang enggak terwakili dengan baik.
Pada abad ke-19, Inggris dipimpin oleh Ratu Victoria dibantu oleh dua perdana menterinya yaitu Benjamin Disraeli dan William Ewart Gladstone.
Era pemerintahan Ratu Victoria jadi masa percobaan untuk segala hal di Inggris, karena imperialisme dan perkembangan industri juga kegiatan perdagangannya.
Inggris yang takhtanya berjalan begitu panjang penuh intrik namun tetap berjaya mulai menghimpun kekuatan baru dengan kesadaran bahwa teknologi dan kemajuan zaman harus diikutsertakan dalam kehidupan masyarakat.
Bahkan Pemerintah Inggris bisa menguasai pemerintahan di India sebagai pengganti Persekutuan Dagang Hindia Timur.
Daerah-daerah yang mendapat pengaruh Inggris dan tanah jajahannya terus berkembang di Timur Tengah, Asia, juga Afrika.
Era kemakmuran dan kedamaian ini harus usai ketika terjadi beberapa perang di paruh kedua hingga penghujung abad-19.
Perang Krim di 1854, dipicu oleh upaya Rusia untuk menduduki Selat Dardanella sebagai pintu keluar Laut Tengah.