Find Us On Social Media :

Bagaimana Kedelai Bisa Menjadi Tempe? #AkuBacaAkuTahu

Melalui proses fermentasi, kedelai bisa diolah menjadi sebuah tempe.

GridKids.id - Kids, apakah kalian suka makanan khas Indonesia yang bernama tempe?

Ya, tempe adalah salah satu jenis makanan yang terbuat dari kedelai.

Proses pembuatan tempe sendiri harus melalui tahapan fermentasi.

Namun, bagaimana sebuah kedelai bisa diolah menjadi sebuah tempe yang lezat?

Nah, kali ini GridKids akan mengajak kalian mencari tahu jawabannya, ya.

Yuk, langsung saja kita cari tahu jawabannya bersama-sama!

Bagaimana Kedelai Bisa Menjadi Tempe?

Seperti yang diketahui, tempe dibuat melalui proses fermentasi.

Proses fermentasi pada tempe adalah tahap kunci dalam pembuatan tempe.

Fermentasi sendiri adalah proses biologis di mana mikroorganisme, seperti ragi, bakteri, atau jamur, menguraikan bahan-bahan organik menjadi bentuk baru dengan bantuan enzim.

Dalam pembuatan tempe, fermentasi menyebabkan perubahan dalam biji kedelai yang menghasilkan tekstur, rasa, dan aroma yang khas.

Baca Juga: 5 Khasiat Makan Tempe Mentah bagi Tubuh, Sumber Protein yang Mudah Ditemukan

Berikut adalah langkah-langkah proses fermentasi pada tempe:

1. Membersihkan Kedelai

Setelah kedelai direndam dan direbus hingga lunak, kemudian kulitnya dihilangkan.

Hal ini meningkatkan luas permukaan kedelai dan membantu proses fermentasi lebih merata.

2. Penambahan Ragi Tempe

Kedelai yang sudah dibersihkan diberi penambahan ragi tempe.

Raginya akan merombak biji kedelai menjadi tempe juga memberikan aroma dan rasa yang khas.

3. Pencampuran dan Penyebaran

Campuran tempe dan ragi kemudian diletakkan dalam wadah, dan permukaannya diratakan.

Proses ini memastikan bahwa ragi dan biji kedelai bercampur dengan merata.

4. Fermentasi dan Pengawasan Suhu

Baca Juga: 5 Olahan Tempe yang Baik untuk Kesehatan, Salah Satunya Sate Tempe

Setelah dicampur, pasta kedelai dibiarkan dalam wadah selama beberapa jam.

Selama ini, ragi mulai bekerja. Suhu lingkungan sangat penting selama proses ini, biasanya dijaga pada suhu sekitar 30-37°C. Suhu ini mendukung pertumbuhan ragi dan memicu fermentasi.

5. Perubahan dalam Pasta Kedelai

Selama fermentasi, ragi menghasilkan enzim yang merombak komponen dalam pasta kedelai.

Ini menghasilkan perubahan dalam tekstur menjadi padat dan aroma yang khas dari tempe.

6. Pemeriksaan Kematangan

Setelah beberapa waktu fermentasi, tempe diperiksa untuk memastikan kematangannya.

Tempe yang matang akan memiliki tekstur yang kenyal dan terasa mengeluarkan aroma khas tempe.

Proses fermentasi pada tempe mengubah kedelai menjadi produk yang lebih mudah dicerna, kaya nutrisi, dan dengan cita rasa yang khas.

Fermentasi juga memberikan manfaat dalam meningkatkan kandungan dalam tempe.

Itulah beberapa penjelasan tentang proses dari kedelai menjadi tempe ya, Kids.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.