Find Us On Social Media :

Kapan Waktu Tebaik Mengonsumsi Mi Instan dan Apa Risikonya?

Jika dikonsumsi terlalu sering, mie mengandung zat aditif yang berisiko membahayakan kesehatan anak

GridKids.id - Kapan anak-anak boleh makan mi instan? Pertanyaan seperti itu pasti sering dipikiran oleh para orang tua. 

Mie instan memang makanan yang menggugah selera, aromanya yang menggoda pastinya banyak disukai semua kalangan.

Akan tetapi, mengonsumsi mi instan secara terus menerus akan berdamapak buruk pada tubuh kita.

Sebab mie instan memiliki kandungan lemak trans yang tinggi.

Lemak trans dapat masuk ke dalam tubuh anak, sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.Maka dari itu saat usia anak-anak, sebaiknya orang tua membatasi asupan mi instan pada mereka. 

Beberapa bahaya resiko anak diberikan mie instan

1. Meningkatkan risiko penyakit jantung di usia muda

Mi instan memilki kalori dan tinggi lemak, terutama lemak jenuh.

Lemak pada makanan berfungsi untuk memberi rasa dan tekstur.

Sebenarnya anak membutuhkan lemak untuk membentuk jaringan saraf serta hormon, juga sebagai cadangan energi. Namun, jika jumlahnya berlebihan akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Baca Juga: 10 Negara dengan Konsumsi Mi Instan Terbanyak di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?

Akibatnya, jika anak sering makan mie instan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) dalam tubuhnya akan meningkat.

Perlu ibu ketahui bahwa anak-anak juga memungkinkan memiliki kolesterol tinggi.

Jika ini dibiarkan menumpuk, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Penumpukan kolesterol ini tak terjadi dalam waktu singkat.

Jika sejak kecil anak sudah memiliki kadar kolesterol yang tinggi, bukan tidak mungkin serangan jantung dan penyakit stroke dapat ia alami pada usia muda.

 2. Memicu kenaikan berat badan

Selain meningkatkan risiko penyakit jantung, asupan lemak berlebih akibat anak terlalu sering makan mie instan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan bahkan obesitas.

Melansir Orthoinfo, kelebihan berat badan di usia muda berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti:

  • meningkatkan risiko diabetes 2.
  • ketidakseimbangan hormonal,
  • gangguan pertumbuhan tulang,
  • penyakit pada sendi,
  • berisiko penyakit pada paru-paru,
  • berisiko penyakit jantung,
  • gangguan tidur, dan
  • sindrom metabolik

Selain menyebabkan masalah bagi tubuh, obesitas pada anak juga dapat menyebabkan masalah psikologis.

Dampaknya anak kurang percaya diri karena adanya perundungan dari teman-temannya.

Baca Juga: Sering Dilakukan, Inilah 6 Efek Samping Kebiasaan Makan Mi Instan dengan Nasi #AkuBacaAkuTahu

3. Berisiko hipertensi pada anak

Mie instan memiliki kadar garam yang relatif tinggi. Untuk mencari tahu, cobalah Anda periksa berapa persen kadar natrium atau sodium yang terdapat pada satu bungkus mie instan.

Jika jumlahnya sudah cukup besar untuk orang dewasa, bagi anak bisa jadi sudah melebihi kebutuhan natrium dan sodium dalam sehari.

Inilah yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi bila anak sering makan mie instan.

Orang tua perlu pahami bahwa hipertensi jug bisa dialami oelgh anak-anak. 

Meskipun efeknya tak segera terlihat, tekanan darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.

Oleh karena itu, konsumsi garam berlebihann sebaiknya sudah dihindari sejak kecil.

 4. Diduga menjadi penyebab anak lebih hiperaktif

Makanan instan merupakan salah satu jenis makanan yang mengandung berbagai macam zat aditif mulai dari pengawet hingga pewarna buatan.

Benjamin Feingold adalah dokter ahli alergi yang pertama kali mengemukakan bahwa zat pewarna dan pengawet makanan berisiko pada perilaku anak.

 

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.