Find Us On Social Media :

Asal Muasal Kue Kering yang Selalu Tersaji di Hari Lebaran

Kastengel adalah salah satu jenis kue kering yang populer dan sering disajikan sebagai suguhan hari raya lebaran.

GridKids.id - Ketika bicara tentang perayaan lebaran, salah satu hal yang enggak boleh ketinggalan adalah beragam sajian kue kering.

Mulai dari kastengel, nastar, lidah kucing, putri salju, kue kacang, dan masih banyak lagi.

Kue kering biasanya akan ditata dalam toples-toples bening sehingga kamu bisa melihat jelas jenis-jenis yang ditata di dalamnya.

Tapi, tahukah kamu kenapa kue kering selalu tersaji sebagai suguhan di hari raya?

Ternyata tradisi menyajikan kue kering di hari raya berasal dari budaya peninggalan Belanda, lo.

Berbagai jenis kue kering yang populer dan jadi kudapan wajib hari raya di Indonesia juga sebenarnya diperkenalkan oleh bangsa Belanda kala itu.

Sejak orang-orang Belanda memperkenalkan tradisi ini, masyarakat pribumi juga mulai melakukan hal yang sama ketika merayakan hari-hari besarnya.

Sudah sejak dulu momentum lebaran menjadi salah satu cara menyambung silaturahmi dengan kerabat dan kenalan.

Hal ini juga ditemukan pada hubungan orang Belanda dengan orang pribumi kala itu.

Mulanya orang-orang Belanda akan memberikan kue kering kepada orang-orang pribumi (dari kelas Bangsawan) sebagai buah tangan di hari raya.

Hal ini juga berlaku sebaliknya ketika orang-orang Belanda merayakan Natal, akan ada makanan dari keluarga Pribumi yang dikirimkan ke rumah keluarga Belanda.

Baca Juga: Selain Nastar, Ini 6 Kue Kering yang Selalu Jadi Incaran saat Lebaran

Kenapa Kue Kering Identik dengan Hari Raya?

Kue kering adalah kudapan ringan yang punya daya simpan cukup lama.

Kue kering awalnya diperkenalkan kepada keluarga Bangsawan pribumi, barulah tren kue kering ini dikenal oleh masyarakat pribumi di kelas bawahnya.

Hari raya lebaran identik dengan silaturahmi dan kedatangan para tamu ke rumah.

Nah, kue kering yang punya daya simpan lama bisa disuguhkan kepada tamu dan memudahkan tuan rumah supaya enggak perlu repot menyiapkan suguhan tiap kali ada tamu yang datang.

Pengaruh budaya kuliner Belanda mulai memengaruhi perubahan selera masyarakat di Nusantara.

Dilansir dari laman bake.co.id, penyajian kue kering di momen lebaran bisa menunjukkan status sosial kala itu.

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Fadly Rahman, seorang sejarawan kuliner dari Universitas Padjajaran, budaya menyajikan kue kering dimulai dari kalangan para Bangsawan pribumi yang bisa berinteraksi dengan kalangan orang Belanda pada masa itu.

Dari situlah pengaruh tradisi Belanda bisa menyebar sampai ke lapisan masyarakat kelas bawah.

Pengaruh tradisi ini membuat banyak masyarakat kalangan menengah ke atas enggak lagi menyajikan berbagai kue basah tradisional yang terbuat dari tepung beras, tepung ketan, sagu, yang punya daya simpan lebih singkat.

Berbagai sajian kue kering yang populer di Indonesia kini merupakan hasil modifikasi dari resep aslinya yang berasal dari Belanda.

Baca Juga: Ingin Kue Kering Awet, Begini Cara Penyimpanan yang Tepat dalam Toples

Salah satunya adalah nastar yang wajib ada di antara deretan toples kue kering di hari raya.

Resep aslinya nastar bukan kue mungil bulat berisikan selai nanas, tapi berbentuk seperti kue pai yang diisi blueberry.

Buah blueberry yang sulit ditemukan di negara tropis seperti Indonesia lalu dimodifikasi menjadi isian nanas yang buahnya mudah didapat di Indonesia.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.