Ide cerdik ini lalu mulai ditiru dan dilakukan oleh orang-orang ketika perayaan Natal sampai hari ini.
Meski kini bisa jadi pohon cemara yang dipajang di rumah bukan pohon cemara asli, melainkan versi tiruan.
Meski begitu, penggunaan pohon cemara tiruan enggak mengurangi makna dari perayaan Natal yang hangat.
2. Kaus Kaki Natal
Natal identik dengan kaus kaki yang digantungkan di atas cerobong asap atau pohon Natal.
Tradisi ini sudah dilakukan sejak sekitar abad ke-19 dan enggak pernah ada yang tahu bagaimana awal mulanya.
Kisah kaus kaki natal paling populer menceritakan tentang seorang laki-laki tua yang mengkhawatirkan masa depan ketiga putrinya.
Kekhawatirannya berkaitan dengan kondisinya yang enggak punya cukup uang untuk memberikan ketiganya mahar pernikahan yang layak.
Hal ini lalu diketahui oleh Santo Nikolas yang kemudian ingin membantu kesulitan laki-laki tua itu secara diam-diam.
Santo Nikolas lalu menggunakan cerobong asap untuk memasukkan emas ke dalam masing-masing kaus kaki anak perempuan laki-laki tua itu yang digantung dekat dengan perapian.
Dari situlah dipercaya tradisi menggantung kaus kaki natal di dekat cerobong asap bermula sebagai bagian dari tradisi menyambut perayaan natal.
Baca Juga: Menjadi Barang Mewah yang Dipakai Para Bangsawan, Ini 5 Fakta Menarik dari Kaus Kaki