Find Us On Social Media :

Peranan Bioteknologi dalam Kehidupan: Bidang Pangan, Materi IPA Kelas 9 SMP

Yogurt adalah salah satu contoh bioteknologi dalam bidang pangan.

GridKids.id - Kids, artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi IPA kelas 9 SMP sudah masuk ke tema 7 yaitu Bioteknologi dan Pemanfaatannya.

Dalam buku materi IPA Kelas 9 SMP tema 7 Kurikulum Merdeka terbitan Kemdikbud, hlm. 55-66 yaitu pembahasan tentang penerapan bioteknologi dalam kehidupan.

Bioteknologi banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pangan.

Bioteknologi pangan adalah bioteknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk makanan dengan memanfaatkan mikroorganisme.

Beberapa contoh produk bioteknologi di bidang pangan, yaitu tapai (tape), yoghurt, keju, tempe, kecap, dan roti.

Berikut ini adalah penjelasannya satu persatu dalam uraian di bawah ini. Yuk, simak sama-sama penjelasan lengkapnya di bawah ini, Kids.

Jenis-Jenis Bioteknologi Pangan

1. Tapai (Tape)

Tapai dibuat menggunakan mikroorganisme yang ada dalam ragi tapai.

Salah satu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tapai adalah khamir Saccharomyces cerevisae.

Selain itu, beberapa jamur dan bakteri juga digunakan dalam proses pembuatan tapai yaitu jamur Aspergillus sp., dan bakteri Acetobacter aceti.

Baca Juga: Termasuk Kudapan Tradisional, Inilah 6 Khasiat Mengonsumsi Tape Singkong yang Baik untuk Tubuh

Mikroorganisme yang ada pada ragi tapai punya peranan sinergis, artinya mikroorganisme bisa bekerja sama untuk mengubah bahan baku dari singkong atau beras ketan menjadi tapai.

Selama proses pembuatan tapai terjadi pemecahan amilum atau pati menjadi glukosa.

Proses ini dibantu oleh jamur Aspergillus sp. yang membuat tapai jadi manis.

Glukosa yang dihasilkan dari proses fermentasi menjadi alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae yang membuat tapai jadi punya aroma khas.

Proses fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme tapai ini adalah bentuk respirasi anaerob yang selama prosesnya enggak membutuhkan oksigen.

Rasa masam pada tapai disebabkan oleh kandungan asam cuka atau asam asetat yang dihasilkan dari proses fermentasi alkohol oleh bakteri Acetobater aceti dalam kondisi mendapat asupan oksigen.

Supaya tapai yang dihasilkan enggak terlalu masam, pembuatan tapai harus ditutup rapi dan rapat.

2. Yoghurt

Yoghurt adalah makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi susu dengan bantuan bakteri. Yoghurt kaya akan protein, kalsium, vitamin A, B, C, E dan K.

Konsumsi yoghurt secara teratur punya banyak manfaat kesehatan, khususnya untuk kesehatan sistem pencernaan hingga kulit.

Proses fermentasi susu menjadi yoghurt melibatkan peranan bakteri asam laktat, misalnya Lactobacillus casei, Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus, dan Bifidobacteria.

Baca Juga: Penyuka Yogurt Wajib Tahu, Ini Macam-Macam Jenis Yogurt Beda dengan Manfaatnya

Selama proses pembuatan yoghurt, susu harus dididihkan terlebih pada suhu 85-90 derajat Celcius bisa membuat bakteri-bakteri mati dan protein pada susu bisa terdenaturasi atau rusak.

Bakteri asam laktat bisa mengubak laktosa dalam susu berubah jadi asam laktat.

Asam laktat inilah yang menyebabkan yoghurt terasa masam, sedangkan penurunan pH bisa menyebabkan protein pada susu rusak.

Proses itu juga membuat pelepasan kalsium dan fosfat dari protein kasein susu jadi enggak stabil dan mengendap, sehingga teksturnya jadi kental.

3. Keju

Keju adalah makanan yang dihasilkan dari proses koagulasi atau pengentaalan protein kasein susu.

Proses pengasaman susu bisa dilakukan dengan menambahkan bakteri asam laktat seperti Lactococcus sp., Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus thermophillus.

Selama proses pembuatan keju, susu biasanya dibuat dalam kondisi asam dan ditambahkan rennet.

Rennet adalah kompleks enzim yang dihasilkan di dalam perut hewan ruminansia (hewan pemamah biak) yang komponen penyusun utamanya adalah enzim renin (chymosin).

Enzim renin adalah kelompok enzin protease yang bisa memutuskan ikatan peptida dalam protein yang menghubungkan asam amino yang satu dengan yang lainnya.

Enzim ini berperan dalam pemisahan dan pengentalan protein kasein dalam susu, mendorong pembentukan bagian padat yang dikenal dengan dadih (curd) sedangkan bagian cairnya disebut dengan air dadih (whey).

Baca Juga: Sejarah Asal-Usul Keju, Ternyata Sudah Ada Ribuan Tahun Sebelum Masehi

4. Tempe

Tempe merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh orang Indonesia.

Tempe dibuat lewat teknik fermentasi yang dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji kedelai.

Pada proses pertumbuhannya, jamur akan menghasilkan benang-benang hifa yang membuat biji-biji kedelai akan saling terikat dan membentuk struktur yang menyatu.

Jamur akan menghasilkan suatu enzim protease yang bisa menguraikan kompleks protein yang ada pada kedelai jadi asam amino yang mudah dicerna tubuh.

5. Kecap

Kecap adalah salah satu produk bioteknologi yang terbuat dari kacang kedelai.

Kecap dibuat dengan cara yang tradisional karena melibatkan proses hidrolisis dan fermentasi dengan bantuan Aspergillus oryzae, Aspergillus sojae, dan Aspergillus wentii.

Di Jepang, proses fermentasi dalam pembuatan kecap juga melibatkan Saccharomyces cerevisiae dan spesies Lactobacillus untuk menghasilkan aroma khas.

Kedelai dicuci bersih dan direbus sampai matang, lalu direbus dengan taburan kultur jamur.

Setelahnya dicampur air garam akan membuat jamur akan berkembang dan menghasilkan enzim yang bisa menghidrolisis amilum jadi gula sederhana dan menghidrolisis protein menjadi asam amino.

Baca Juga: 5 Contoh Bioteknologi Konvensional dalam Kehidupan Sehari-Hari

Gula sederhana dan asam amino ini akan membentuk ikatan amino-glikosida yang menghasilkan warna cokelat gelap.

Setelahnya campuran butiran biji kedelai dan cairan kental berwarna cokelat gelap yang nantinya disaring sampai lalu dipanaskan sampai jamur dan bakterinya bisa mati dan menghasilkan kecap.

6. Roti

Roti adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar utama tepung terigu dan air.

Pembuatan roti dan donat memanfaatkan peristiwa fermentasi yang dibantu oleh Saccharomyces cerevisiae yang menghasilkan banyak gas karbon dioksida dan sedikit alkohol.

Gas karbon dioksida akan membuat adonan roti jadi mengembang dan alkohol akan membuat aroma khas pada adonan roti jadi menguar.

Gas karbon dioksida yang terperangkap dalam adonan akan memuai ketika adonan dimasukkan ke dalam oven untuk membuat roti jadi mengembang dan membuat roti jadi berongga.

Tekstur rotinya jadi lebih ringan dan lebih mudah untuk dikonsumsi.

Pertanyaan:
Bakteri apa yang digunakan untuk proses pembuatan keju?

Petunjuk, cek lagi page 3.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.