Perkembangan Kue Pie
Budaya membuat dan mengonsumsi pie atau galettes juga diadopsi oleh bangsa Romawi, yang membuat galettes dengan daging sebagai isiannya.
Kulit pie yang terbuat dari tepung dan air berfungsi menjaga supaya lemak dari daging enggak menetes atau hilang ketika proses pemanggangannya.
Tak hanya daging, orang-orang Romawi juga berkreasi dengan berbagai resep pie sebagai sajian penutup seperti misalnya pastry manis dengan isian buah bernama secunda mensa.
Dari Romawi, budaya membuat pie menyebar hingga ke seluruh Eropa. Sumber sejarah mencatat bahwa kreasi pie dengan isian daging ayam hutan yang dikenal dengan partridge pie disajikan dalam perayaan penobatan Raja Inggris, Henry VI pada 1429.
Baca Juga: Cerita tentang Turkish Delight, Kudapan Manis Warisan Istana Ottoman
Dari situ kreasi pie terus ditemukan, seperti kreasi pie dengan isian apel, buah berry, labu, hingga isian yang dibumbui dengan bumbu kari seperti pie yang ditemukan di India.
Nah, Kids, itulah uraian sejarah dan perkembangan dari kue pie yang ternyata sudah dibuat dan dikenal sejak sebelum masehi. Resep pie yang kita nikmati hari ternyata merupakan warisan kuliner yang berusia ribuan tahun.
Meski di Indonesia, versi adaptasinya mungkin engga asing dan bisa kita temukan dalam resep-resep kuliner nusantara yaitu pastel berisi campuran sayuran dan daging.
Baca Juga: Jadi Jajanan Khas Makassar yang Mirip Pastel, Inilah Sejarah dan Keistimewaan Jalangkote
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.