Find Us On Social Media :

Marak Di Sosial Media, Apa Bahaya Self Diagnosis Kesehatan Mental? #AkuBacaAkuTahu

Marak self diagnosis di sosial media selama pandemi, apa bahayanya?

GridKids.id - Dalam masa pandemi berkepanjangan seperti saat ini, sangat rentan terhadap kondisi kesehatan mental seseorang.

Dilansir dari klikdokter.com, Highland Spring Clinic di Amerika Serikat, menyatakan bahwa ada 200 bentuk gangguan kesehatan mental yang telah diakui, seperti depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, dan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).

Beberapa waktu ini mulai banyak bermunculan orang yang menunjukkan diri dan self diagnosis terhadap beberapa kondisi dirinya di sosial media.

Self diagnosis juga berarti seseorang mengklaim sepihak bahwa dirinya mengalami gangguan kesehatan mental.

Baca Juga: Baik untuk Kesehatan Mental, Apa Itu Biblioterapi? #AkuBacaAkuTahu

Kondisi ini bisa berbahaya bagi seseorang karena jika melakukan self diagnosis, seseorang akan terus mensugesti dan berpikir bahwa dirinya sakit dan mengalami gangguan mental.

Seperti apa sih bahayanya? Yuk, kita simak penjelasan lebih lanjutnya di bawah ini.

Bahaya Self Diagnosis

Masih menurut Highland Spring Clinic, Amerika Serikat, orang yang sembarang melakukan self diagnosis kesehatan mental bisa mendorong seseorang melakukan keputusan keliru.

Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan seseorang mengonsumsi obat-obatan sembarangan tanpa resep dokter.

Hal ini malah bisa membuat kondisi kesehatan bisa memburuk, misalnya seseorang mengalami kecemasan berlebih dan cenderung mencocok-cocokan kondisi atau gejala tertentu dengan apa yang dirasakannya.

Self diagnosis juga bisa membuat seseorang bersikap menyangkal gejala yang dialaminya (bersikap denial). Hal ini bisa menghambat proses penanganan kesehatan mental secara profesional.

Baca Juga: Vitamin yang Baik Dikonsumsi untuk Menjaga Kesehatan Mental, Apa Saja?

Selain itu, jika seseorang melakukan self diagnosis sembarangan akan berpengaruh terhadap orang lain yang memang mengalami kondisi gangguan kesehatan mental betulan. 

Jadi, lebih baik jika seseorang merasakan gejala-gejala yang mengarah pada gangguan mental, untuk mencari bantuan profesional untuk mendapat diagnosis yang tepat.

Setelah mengetahui bahayanya jangan ikut-ikutan tren self diagnosis di sosial media, ya, Kids.

Baca Juga: Rutinitas Memasak di Tengah Pandemi, Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental, Sering Melakukannya?

----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.