3. Diabetes tipe 2
Obesitas, yang sering disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi gula dianggap sebagai faktor risiko terkuat untuk diabetes.
Terlebih lagi, konsumsi gula tinggi yang berkepanjangan mendorong resistensi terhadap insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas yang mengatur kadar gula darah.
Resistensi insulin menyebabkan kadar gula darah naik dan sangat meningkatkan risiko diabetes.
Sebuah studi populasi yang melibatkan lebih dari 175 negara menemukan kalau risiko diabetes berkembang sebesar 1,1 persen untuk setiap 150 kalori gula, atau sekitar satu kaleng soda, yang dikonsumsi per hari.
Penelitian lain juga menunjukkan kalau orang yang minum minuman yang dimaniskan dengan gula, termasuk jus buah, lebih mungkin mengembangkan diabetes.
4. Perlemakan hati atau fatty liver
Enggak seperti glukosa dan jenis gula lainnya, yang diambil oleh banyak sel di seluruh tubuh, fruktosa hampir secara eksklusif dipecah oleh hati.
Di hati, fruktosa diubah menjadi energi atau disimpan sebagai glikogen.
Namun, hati cuma bisa menyimpan begitu banyak glikogen sebelum jumlah berlebih diubah menjadi lemak.
Sejumlah besar gula tambahan dalam bentuk fruktosa membebani hati, menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan lemak yang berlebihan di hati.
Sebuah studi di lebih dari 5.900 orang dewasa menunjukkan kalau orang yang minum minuman manis setiap hari punya risiko 56 persen lebih tinggi mengembangkan NAFLD, dibandingkan dengan orang yang enggak melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Cocok untuk Penderita Diabetes, Inilah 5 Pemanis Alami Pengganti Gula yang Aman Dikonsumsi