GridKids.id - Kids, pada artikel sebelumnya kamu sudah melihat seperti apa berita tentang letusan Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Letusan atau Erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Selasa (16/04/2024) malam, membuat 828 warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Warga masyarakat harus mengungsi untuk menghindari risiko muntahan lahar panas, asap letusan, gempa vulkanik, hingga ancaman tsunami yang menyapu daratan.
Erupsi Gunung Ruang melepaskan gas SO2 atau Sulfur Dioksida ke atmosfer.
Gas SO2 ini terlihat pekat dan bisa menjangkau wilayah yang cukup jauh.
Menurut laman Global Atmosphere Watch, sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (SOx).
Gas ini diketahui sangat mudah terlarut dalam air, punya bau tapi enggak berwarna, SO2 dan gas-gas oksida sulfur lain terbentuk ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur.
Lalu, apa saja dampak dari tercemarnya udara dengan material SO2 dari erupsi Gunung Ruang ini?
Dampak Gas SO2 Gunung Ruang
Dilansir dari laman kompas.com, Bapak Sofyan Primulyana dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung ruang memang mengembuskan gas SO2 ke atmosfer.
Seperti yang tercatat oleh citra satelit TROPOMI di 18 April 2024, pukul 14.30 WITA ada sekitar 300.000 ton asap yang mengandung gas S02.
Baca Juga: 6 Dampak Negatif Hujan Asam bagi Makhluk Hidup dan Lingkungan, Apa Saja?
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar