GridKids.id - Kids, siapa di antara kamu yang suka makan soto?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), soto adalah makanan yang kuahnya dimasak tersendiri dan rangkaian isinya antara lain daging, kentang, bawang goreng yang dimasukkan kemudian, pada waktu akan dihidangkan.
Yap, soto yang identik sebagai sajian berkuah ternyata punya varian unik yaitu soto garing atau soto kering.
Cukup aneh mendengar ada soto yang disajikan tanpa kuah, ya, Kids?
Tapi, ternyata memang ada soto garing atau soto kering khas Klaten, Jawa Tengah.
Soto yang berkuah biasanya disajikan dalam mangkuk, tapi karena varian soto satu ini kering saja maka penyajiannya menggunakan piring.
Sepiring soto garing biasanya dilengkapi nasi putih, toge, seledri, juga suwiran daging ayam.
Kalau soto biasanya ditambahi kecap manis, soto kering ditambah kecap asin yang disiramkan di atasnya.
Nasi dan topping-toppingnya lalu akan dibasahi dengan kuah kaldu yang dibuat dari daging ayam Jawa dan daging sapi.
Varian soto satu ini memang unik dan enggak biasa, sehingga banyak orang yang penasaran ingin mencobanya, Kids.
Lalu, seperti apa sih sejarah soto garing khas Klaten ini? Simak penjelasan lebih lanjutnya, ya!
Baca Juga: Keberagaman Soto, Kuliner Berkuah yang Masuk Daftar 20 Sup Terenak di Dunia Versi CNN 2024
Sejarah Soto Garing Khas Klaten
Soto garing sering disebut dengan toring adalah kuliner khas yang lahir di daerah Klaten, Jawa Tengah.
Kalau soto biasanya disajikan dengan kuah kaldu hangat yang gurih, soto garing enggak menambahkan kuah di dalam mangkuk.
Kalau mau bicara tentang sejarah soto garing, kamu mungkin harus melihat dan berkunjung ke salah satu warung makan pelopornya yaitu Warung Makan Bu Yati di Pasar Delanggu, Klaten, Kids.
Soto garing atau soto tanpa kuah disebut sudah mulai dijual sejak 1973 silam.
Awalnya soto yang dijual seperti sajian soto pada umumnya, dengan kuah kaldu hangat dan berbagai toppingnya.
Tapi, seiring waktu, mulai dibuat inovasi soto tanpa kuah yang ternyata banyak digemari juga.
Selain soto tanpa kuah, biasanya para pembeli soto garing akan menikmati soto ini dengan jeroan sapi dan gorengan.
Soto garing populer jadi sajian sarapan warga Klaten yang pergi ke pasar Delanggu.
Warung makannya buka pagi-pagi sekali yaitu pukul 5 pagi dan tutup di jam 2 siang.
Sajian soto yang unik tanpa kuah ini dijual dengan harga terjangkau tapi rasanya enggak kalah dengan soto lainnya. Tertarik mencoba juga, Kids?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,goodnewsfromindonesia,Jatengprov.go.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Heni Widiastuti |
Komentar