GridKids.id - Mungkin di antara kita banyak yang beranggapan bahwa makan perlahan bisa menurunkan berat badan.
Ada sebagian orang yang memakan makanannya dengan cepat yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Sedangkan, makan perlahan dapat membantu menurunkan berat badan kita. Namun, benarkah begitu?
Makan Perlahan dapat Menurunkan Berat Badan
Selera makan dan asupan kalori sebagian besar dikendalikan oleh hormon kita, Kids.
Setelah makan, usus akan menekan hormon ghrelin yang mengontrol rasa lapar dan melepaskan hormon kenyang.
Hormon-hormon inilah yang akan memberi tahu otak bahwa tubuh sudah makan sehingga bisa mengurangi selera makan.
Proses ini memakan waktu sekitar 20 menit, maka penting untuk memperlambat otak memberikan waktu yang dibutuhkan menerima sinyal-sinyal tersebut.
Makan Perlahan Bisa Meningkatkan Hormon Rasa Kenyang
Kids, makan terlalu cepat sering menyebabkan kita untuk makan berlebihan karena otak enggak memiliki waktu untuk menerima sinyal kenyang.
Tak hanya itu, makan perlahan juga terbukti menurunkan jumlah makanan yang dikonsumsi selama makan karena meningkatnya hormon rasa kenyang.
Baca Juga: Tips Tetap Sehat Setelah Lebaran Menurut Dokter Gizi, Hindari Makan Gorengan
Dalam sebuah penelitian, 17 orang sehat dengan berat badan normal mengonsumsi 300 gram es krim dalam 2 waktu.
Di tahap pertama, mereka memakan es krim dalam waktu 5 menit, tetapi pada tahap kedua, mereka membutuhkan waktu 30 menit.
Mereka melaporkan rasa kenyang dan tingkat hormon kenyang meningkat secara signifikan setelah makan es krim secara perlahan.
Sementara itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa anak muda dengan obesitas mengalami tingkat hormon kenyang yang lebih tinggi ketika mereka makan perlahan.
Makan Perlahan Bisa Menurunkan Asupan Kalori
Pada sebuah penelitian menganalisis orang dengan berat badan mormal atau kelebihan berat badan yang makan dengan kecepatan berbeda.
Kedua kelompok tersebut mengonsumsi lebih sedikit kalori pada waktu makan paling lambat, meski perbedaannya hanya signifikan pada kelompok berat badan normal.
Semua peserta pun merasa kenyang lebih lama setelah makan lebih lambat dan dilaporkan memiliki seidkit rasa lapar 60 menit setelah makan lambat dibandingkan setelah makan cepat.
Pengurangan asupan kalori secara spontan akan menyebabkan penurunan berat badan seiring berjalannya waktu.
Makan Perlahan dapat Mendorong Pengunyahan Menyeluruh
Untuk makan perlahan, kita perlu mengunyah makanan secara menyeluruh sebelum menelannya. Hal ini dapat membantu mengurangi asupan kalori dan menurunkan berat badan.
Baca Juga: 7 Manfaat Makan Kacang Mete untuk Kesehatan, Kacang yang Kaya Serat
Faktanya, beberapa penelitian menemukan bahwa orang dengan masalah berat badan cenderung mengunyah makanannya lebih sedikit dibandingkan orang dengan berat badan normal.
Dalam sebuah penelitian, peneliti meminta 45 orang untuk makan pizza sampai kenyang sambil mengunyah dengan kecepatan berbeda.
Rata-rata asupan kalori menurun sebesar 9,5 persen saat mengunyah 1,5 kali lebih banyak dari biasanya dan hampir 15 persen saat mereka mengunyah dua kali lebih banyak dari biasanya.
Penelitian kecil lainnya mencatat bahwa asupan kalori menurun dan kadar hormon kenyang meningkat ketika jumlah kunyahan per gigitan meningkat dari 15 menjadi 40.
Namun, mungkin ada batasan seberapa banyak seseorang dapat mengunyah selsgi tetap menikmati makanan.
Sebuah penelitian menemukan bahwa mengunyah setiap suapan selama 30 detik akan mengurangi keinginan ngemil, namun juga secara signifikan mengurangi kenikmatan makan.
(Penulis: Lulu Lukyani)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Heni Widiastuti |
Komentar