GridKids.id - Salah satu jenis migrasi hewan yang mengagumkan adalah migrasi burung.
Migrasi burung merupakan perpindahan burung dari satu area ke area lainnya yang kemudian hari akan kembali ke tempat asalnya.
Biasanya migrasi burung memakan waktu selama 11 hari lamanya.
Bersumber dari kompas.com, burung melakukan perjalanan ratusan atau ribuan mil untuk bermigrasi ke suatu tempat adalah perjalanan yang sulit serta berbahaya.
Tahukah kamu? Sebagian besar burung di bumi lebih suka melakukan migrasi saat malam hari, lo.
Diketahui burung yang melakukan migrasi enggak pernah salah tujuan atau tersesat karena memanfaatkan medan magnet bumi sebagai navigasi.
Medan magnet bumi merupakan daerah di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh gaya tarik bumi.
Nah, pada tubuh hewan terdapat magnet sehingga mampu mendeteksi medan magnet bumi tersebut.
Burung dara-laut Arktik memiliki jarak tempuh mencapai 90.000 kilometer, Kids.
Maka dari itu burung dara-laut Arktik layak dinobatkan sebagai burung dengan rute migrasi terjauh di dunia.
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu apa saja macam-macam bentuk migrasi burung, simak informasi di bawah ini.
Baca Juga: 13 Fakta Menarik Taman Nasional Sembilang, Tempat Singgah Migrasi Burung dari Siberia
Berikut ini merupakan macam-macam bentuk migrasi burung, antara lain:
1. Migrasi Musiman
Mayoritas burung migran melakukan perjalanan secara musiman.
Ini terjadi pada saat-saat tertentu dalam setahun, biasanya ketika suhu atau sumber makanan berubah.
Burung-burung seperti burung camar dan burung merpati melintasi perbatasan alam mereka untuk menghindari musim dingin yang keras dan memburu makanan yang melimpah di tempat lain.
2. Migrasi Horizontal dan Vertikal
Migrasi horizontal terjadi ketika burung bergerak dari satu wilayah ke wilayah lain dalam batas yang sama, seperti dari utara ke selatan.
Sementara itu, migrasi vertikal terjadi ketika burung bermigrasi ke ketinggian yang berbeda dalam wilayah yang sama.
Contohnya adalah elang yang bisa bermigrasi dari dataran rendah hingga pegunungan tinggi untuk mencari makanan.
3. Migrasi Pasif dan Aktif
Baca Juga: 5 Jenis Burung dengan Rute Migrasi Terjauh di Dunia, Salah Satunya Penguin Adelie
Migrasi pasif terjadi ketika burung terbawa oleh kekuatan alam seperti angin.
Mereka memanfaatkan aliran udara untuk mencapai tujuan mereka tanpa banyak usaha.
Di sisi lain, migrasi aktif terjadi ketika burung secara sadar dan aktif melakukan perjalanan dengan menggunakan energi sendiri untuk terbang jauh.
4. Migrasi Diurnal dan Nokturnal
Migrasi diurnal terjadi pada siang hari, sedangkan migrasi nokturnal terjadi pada malam hari. Burung-burung seperti burung camar lebih suka bermigrasi di siang hari, Kids.
Sementara burung hantu dan beberapa jenis burung lainnya lebih suka bermigrasi pada malam hari untuk menghindari predator dan memanfaatkan aliran angin yang lebih stabil.
5. Migrasi Melintasi Benua
Tahukah kamu? Beberapa spesies burung melintasi benua selama perjalanan migrasinya.
Contohnya adalah burung stork yang bisa melintasi Eropa, Afrika, dan Asia selama perjalanan migrasinya.
Perjalanan sepanjang benua memerlukan navigasi yang cermat dan kesiapan untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul di sepanjang perjalanan.
Nah, sekarang sudah tahu, ya, Kids, apa saja macam-macam bentuk migrasi burung dan penjelasannya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar