Beberapa barang tak dapat dibagi-bagi dengan mudah tanpa mengurangi nilai atau fungsinya.
Ini bisa menjadi hambatan untuk pertukaran barang tertentu.
4. Ketidakpraktisan
Dalam ekonomi yang kompleks dan beragam, sistem barter menjadi kurang praktis.
Pertukaran langsung memerlukan pertemuan fisik antara pihak yang terlibat, yang mungkin sulit dilakukan jika mereka berada di lokasi yang berjauhan.
5. Ketidakstabilan Nilai
Nilai relatif barang dan jasa dapat bervariasi seiring waktu, menyebabkan kesulitan dalam menilai pertukaran yang adil.
Ketidakstabilan nilai dapat menciptakan ketidakpastian dalam transaksi barter. Sulit menemukan orang yang sama-sama ingin bertukar barang yang saling dibutuhkan.
Misalnya pihak B membutuhkan ayam dan memiliki bebek bertukar dengan pihak A yang membutuhkan bebek dan memiliki ayam.
Jadi, pada kesimpulannya sistem barter memilki kelebihan dan kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar