Ketika dibeli, rempeyek udang harus langsung dimakan saat itu juga atau enggak terlalu lama supaya enggak melempem.
4. Rempeyek Rebon
Selain udang, rebon juga bisa ditambahkan dalam adonan rempeyek yang gurih dan renyah.
Karena terbuat dari rebon, rempeyek ini jadi lebih asin dan gurih daripada rempeyek kacang tanah.
Seperti teri, rebon harus dicuci dulu supaya enggak terlalu asin rasanya, dikeringkan baru dicampurkan ke adonan untuk digoreng.
5. Rempeyek Tempe
Tempe papan yang dipotong sangat tipis bisa dilapisi adonan rempeyek.
Tak hanya renyah dan gurih, rempeyek tempe juga punya rasa kedelai yang khas dan lezat.
Biasanya lebih lezat ditambahkan irisan daun jeruk juga bisa ditambahi bumbu menambah aroma dan rasa.
6. Rempeyek Laron
Baca Juga: Kenapa Laron Suka Mendekati Lampu yang Menyala? #AkuBacaAkuTahu
Yap, kamu enggak salah membaca, laron yang banyak keluar di musim hujan bisa dibuat jadi topping untuk rempeyek, lo.
Di daerah Yogyakarta, Boyolali, dan Wonogiri banyak orang mengolah laron jadi rempeyek.
Untuk mengumpulkan laron, disediakan baskom berisi air dan lampu yang dimatikan.
Menambahkan laron dalam adonan rempeyek bisa menambahkan asupan protein masyarakat pedesaan.
Itu tadi beberapa jenis-jenis rempeyek yang umum dibuat dan dikonsumsi di Indonesia. Kamu pernah coba yang mana, Kids?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Indonesia Kaya |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar