Makan keju berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat, yang ada dalam ulasan The Journal of American Osteopathic Association.
Jumlah makanan nabati yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih rendah.
Hal ini juga mungkin ada hubungannya dengan peningkatan asupan kalsium yang menekan pembentukan kalsitriol.
Mengonsumsi makanan hewani non-susu seperti ikan, daging, dan telur tak menunjukkan hubungan yang sama dengan risiko kanker prostat.
3. Mengalami gangguan pencernaan
Perut yang mengalami perut keroncongan yang mengganggu setelah makan banyak keju, bisa saja karena tubuh yang kesulitan mencerna laktosa di dalamnya.
Makan keju berlebihan banyak dikaitkan dengan pencernaan, seperti kembung dan gas, apalagi bagi individu yang tak toleran pada laktosa.
Orang yang intoleransi laktosa tak dapat mencerna laktosa dalam susu dan bisa mengalami diare, mulas, atau kembung setelah mengonsumsi keju.
4. Asupan kolesterol meningkat
Untuk kebanyakan orang, makanan yang mengandung kolesterol hanya memiliki efek sederhana pada berapa banyak kolesterol yang bersirkulasi dalam darah.
Namun, bagi sebagian orang, kadar kolesterol darah bisa naik dan turun secara signifikan sebagai respons pada jumlah kolesterol dalam makanan.
Baca Juga: Ikonik dalam Kartun Tom and Jerry, Kenapa Keju Swiss Berlubang?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar