Jadi, bisa dibilang orang yang menjalani pola hidup vegan jauh lebih kecil risikonya mengalami gangguan kardiovaskular.
Orang-orang yang punya riwayat penyakit jantung disarankan untuk memilih tipe gaya hidup atau kebiasaan vegan dalam keseharian.
Berbagai asupan sayur, buah, dan biji-bijian punya kandungan serat, vitamin, mineral, dan fitonutrien yang tinggi dan diserap tubuh lebih lama.
Kandungan kalium yang ditemukan pada sayur dan buah disebut baik untuk kesehatan pembuluh darah dalam tubuh.
Konsumsi asupan yang berasal dari hewan ternyata punya risiko meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Sehingga menghindari konsumsi berbagai asupan hewani bagi orang yang punya gangguan kesehatan jantung sangat disarankan, lo.
Selain baik untuk kesehatan jantung, pola makan vegan juga baik untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup sehari-hari.
Orang yang menerapkan pola makan vegan lebih rendah asupan lemak enggak sehat dari pengolahan berbagai produk hewani.
Nutrisi dari asupan nabati dianggap lebih baik untuk menjaga kadar gula darah orang dengan riwayat diabetes, nih.
Pola hidup vegan disebut bisa mengurangi risiko gangguan kesehatan kronis ketimbang pola konsumsi omnivora yang bebas makan berbagai olahan protein hewani.
Berbagai kandungan senyawa antioksida dan air dari buah, sayuran, dan biji-bijian membawa manfaat bagi tubuh dengan melindungi sel dari risiko paparan radikal bebas dan baik untuk imunitas tubuh.
Baca Juga: 1 November Peringatan Hari Vegan Sedunia, Gaya Hidup Sehat yang Sudah Dikenal Sejak 500 SM
Jadi, kalau ditanya mana yang lebih sehat di antara keduanya, jawabannya adalah pola hidup vegan, ya.
Tapi, tentu ada beberapa situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan karena kondisi tubuh dan kesehatan masing-masing orang enggak sama, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar