GridKids.id - Siput merupakan salah satu hewan kecil yang licin dengan cangkang yang ada di punggungnya.
Hewan kecil ini biasanya banyak ditemukan di air, baik di lautan, sungai, dan bahkan ada di darat seperti di hutan, padang rumput, dan kebun.
Ketika kamu berada di pekarangan, kamu juga bisa menemukan keong, yang bergerak lambat dan masih berkerabat dengan siput.
Keong terlihat seperti siput, namun yang membedakannya adalah keong tak memiliki cangkang.
Tahukah kamu, bila dihitung secara keeluruhan diperkirakan ada sebanyak 240.000 spesies siput dan keong yang hidup di dunia.
Tetapi, di benua mana saja mereka berada atau di samudra mana pun, kesamaan yang mereka miliki yaitu bergerak dengan lambat.
Bahkan, karena siput dan keong dikenal sebagai hewan yang lambat, mereka sering mengikuti kontes, seperti Kejuaraan Balap Siput Dunia yang diselenggarakan di Inggris, mengadu siput tercepat satu sama lain dalam perlombaan “lari.”
Siput tercepat yang tercatat melesat di lintasan dengan kecepatan 0,06 mil per jam. Bila kita selambat itu, kita membutuhkan waktu sekitar tiga menit untuk membawa makanan dari piring ke mulut kita.
Lalu, kenapa siput dan keong tak pernah terburu-buru?
Siput dan keong merupakan anggota kelompok besar yang dikenal sebagai moluska yang mencakup kerang, tiram, cumi-cumi, dan gurita.
Nah, di dalam moluska ini, terdapat sekelompok hewan kecil yang disebut dengan gastropoda, termasuk siput dan keong.
Baca Juga: Apa yang Membuat Siput Bergerak dengan Sangat Lamban? #AkuBacaAkuTahu
Karena siput dan keong yang bisa hidup di tempat beragam, gastropoda yang berbeda pun berevolusi untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan.
Beberapa jenis hewan adalah hernivora yang memakan tumbuhan hidup. Beberapa juga ada yang detritivora yang memakan tanaman mati atau yang sudah membusuk.
Lalu, sebagiannya lagi termasuk karnivora yang memakan bangkai dan memakan hewan lain.
Mengapa siput dan keong berjalan dengan lambat?
Siput dan keong yang melambat disebabkan karena tiga faktor, yaitu:
1. Bagaimana mereka bergerak,
2. Apa yang mereka makan,
3. Dan apa yang memakan mereka.
Ketika beberapa hewan terbang, melompat, atau merayap, siput dan keong bergerak dengan kaki bagian dalam.
Namun, kaki siput dan keong enggak seperti kaki manusia, Kids. Kaki hewan ini merupakan sekelompok otot yang membentang di sepanjang bagian bawah tubuh mereka dan ditutupi oleh lendir yang lengket.
Saat berkontraksi, otot tersebut akan berdenyut, mengirimkan gelombang kecil dari ekor hewan ke kepalanya.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Siput, Makhluk Bercangkang yang Tak Bisa Lari Kencang
Gelombang ini menempatkan lendir di bagian bawah kaki menjadi cairan licin, sehingga siput dan keong bisa meluncur di atas tanah.
Hal inilah yang menjadi cara unik siput dan keong bergerak lambat, karena kecepatannya dibatasi oleh jumlah kontraksi kaki dan jumlah lendir yang dihasilkan mereka.
Kebanyakan siput dan keong memakan tanaman, materi yang membusuk atau hewan laut, seperti spons yang berlabuh di tempatnya.
Jadi, itulah alasan mengapa siput dan keong berjalan dengan lambat, Kids.
Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya!
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar